RADAR JOGJA – Pembangunan saluran drainase di simpang empat MM UGM  Jalan Kaliurang, mendapat sorotan masyarakat. Terutama oleh para pengguna jalan.

Proyek saluran drainase dengan nilai kontrak mencapai Rp 4,4 miliar dari APBD DIJ itu sudah dibangun sejak sekitar bulan Juli 2019. Namun hingga saat ini belum selesai.

Salah satu pengguna jalan, Barkah Ramadhan, 24, warga Moyudan mengatakan pembangunan pada simpang jalan sangat mengganggu. Apalagi saat jam berangkat kerja dan pulang kerja. Antrean panjang tidak bisa dihindarkan. “Sering terlambat kalau kuliah,” jelasnya, Kamis (31/10).

Barkah menuturkan, dia kebingungan mencari alternatif jalan. Sebab, wilayah Sleman menurutnya dikepung oleh proyek infrastruktur. Selain saluran drainase, ada juga proyek underpass Kentungan yang tidak jauh dari simpang empat MM UGM.

“Belum lagi kendaraannya banyak, tambah padat,” ujarnya.

Dia turut mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menggarap proyek tersebut. Sebab, proses pembangunan sudah berlangsung sejak lama.

“Ini apakah mau dibuat seperti ini saja atau seperti apa, saya harap baik kontraktor atau pemerintah serius dalam menggarap proyek drainase,” pintanya. (har/riz)