RADAR JOGJA – Hampir dua bulan lebih tangkap tangan (OTT) KPK berlalu. Terkait kasus perbaikan saluran air hujan (SAH) di Jalan Babaran. Tapi Pemkot Jogja belum bereaksi.
Galian proyek dibiarkan menganga. Mulai terisi air karena turun hujan akhir-akhir ini. Airnya bisa setara dengan jalan. Juga menyebabkan bau menyengat. Warga kembali terkena getahnya.
Koordinator Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Jogja, Baharuddin Kamba, mengatakan persoalan ini menjadi dilema dan akan terus berlarut.
Di satu sisi Pemkot Jogja tidak berani untuk melanjutkan proyek dengan dalih kehati-hatian dan menunggu surat dari KPK. Sementara di sisi lain warga sekitar membutuhkan adanya kepastian atas kelanjutan proyek SAH tersebut.
“Karena selain mengalami kerugian secara materi khususnya warga punya usaha, juga mengingat sekarang sudah masuk musim hujan ditakutkan banjir dan tanah longsor disekitar lokasi proyek SAH,” kata dia.
Pun hasil pemantauan Forpi, Jumat lalu (1/11) tidak banyak berubah kondisinya dari sebelumnya. Hanya tanaman jagung yang mulai meninggi.
Dengan tanaman yang sudah meninggi bisa jadi menghalangi penglihatan para pengendara sepeda motor yang melintas baik dari arah barat ke timur maupun sebaliknya.
“Kami kembali mengingatkan kepada pemkot supaya intensif melakukan komunikasi dengan pihak KPK perihal fatwa hukum atas kelanjutan proyek SAH itu,” tuturnya. (cr15/pra)