RADAR JOGJA – Daud Yordan mencatat sejarah istimewa. Dia resmi menjadi petinju Indonesia pertama yang pernah menjadi juara dunia di tiga kelas berbeda.

Tadi malam (17/11), Daud memastikan hal tersebut setelah mengalahkan petinju Afrika Selatan Michael Mokoena dalam perebutan gelar juara dunia kelas welter junior versi International Boxing Association (IBA) di Jatim Park 3, Kota Batu, Jawa Timur.

Selain Daud, sejarah lain juga dibuat Ongen Saksnosiwi. Dia membuat rekor sebagai petinju Indonesia pertama yang menjadi juara dunia tercepat setelah menang angka atas petinju Filipina, Marco Demecillo.

Ongen merebut juara dunia kelas bulu versi IBA.

Pada pertarungan sebelum partai Daud versus Mokoena, Ongen memberi hiburan pada publik Kota Batu dengan pukulan-pukulan kerasnya. Petinju asal Pulau Buru, Maluku, tersebut, sempat membuat penonton berdiri saat membombardir lawannya dengan kombinasi lebih dari 20 pukulan pada ronde ketiga.

Tapi, Demecillo memang merupakan lawan yang tangguh. Mendapatkan serangan bertubi-tubi seperti itu, dia masih mampu bertahan.

Akibat kombinasi pukulan yang dilakukannya, Ongen sempat kehabisan tenaga dan bertahan total pada ronde keempat dan kelima. Tapi, setelah tenaganya kembali terisi, Ongen bangkit dan bertarung secara taktis dengan melancarkan pukulan-pukulan kerasnya.

Meski staminanya sudah terkuras, prajurit TNI-AU ini masih mampu membuat lawannya goyah pada ronde ke-11. Namun, Demecillo ternyata masih bisa bertahan hingga akhir ronde 12.

”Marco memang lawan yang tangguh. Dia tahan pukul seperti layaknya petinju asal Filipina. Selain itu, dia memiliki hook yang bertenaga. Saya juga masih terbawa emosi di ronde tiga sehingga kehabisan tenaga. Setelah itu, saya mengatur tempo pertarungan,” ujar Ongen dalam siaran pers Mahkota Promotion yang diterima Jawa Pos.

Ongen mencatat sejarah menjadi petinju Indonesia pertama yang merebut gelar juara dunia di bawah 10 pertarungan. Namun, dia tak menganggap fakta hebat tersebut sebagai hal yang sangat istimewa.

’’Saya tidak memikirkan hal itu. Itu hanya bonus dari kerja keras yang sudah saya lakukan. Tapi memang pertarungan kali ini adalah pertarungan terberat saya karena untuk pertama kalinya saya harus bermain 12 ronde penuh,” kata Ongen.

Pada sembilan pertarungan sebelum kemarin, Ongen selalu menang KO. Hal lain yang membahagiakan bagi Ongen adalah untuk kali pertama dalam karirnya, pertarungannya disaksikan langsung oleh kedua orangtuanya.

Mahkota Promotion menerbangkan bapak dan ibu Ongen dari Pulau Buru ke Jawa Timur. (JPC)