RADAR JOGJA – Stasiun Geofisika BMKG mencatat ada 20 gempa bumi selama medio 6 hingga 12 Desember. Seluruhnya terjadi di wilayah pusat regional 7 atau Jogjakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sekitarnya. Dari seluruh kejadian hanya satu gempa yang dirasakan.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Jogjakarta Agus Riyanto menuturkan, magnitudo gempa antara 2,9 skala richter hingga 4,5 skala richter. Kejadian gempa bumi disebabkan oleh aktivitas subduksi dan pergerakan sesar lokal. Walau begitu tak ada peningkatan kejadian signifikan.
”Dari total kejadian hanya satu gempa yang dirasakan. Titik gempa berada di laut tepatnya 130 kilometer barat daya Gunungkidul. Terasa di Berbah Sleman, Wonosari, Wates, dan sebagian wilayah Bantul,” jelasnya, Jumat (13/12).
Berdasarkan data Stasiun Geofisika, dua gempa berkekuatan kisaran magnitudo 4 skala richter hingga 5 skala richter. Sebelas gempa terjadi antara magnitudo 3 skala richter hingga 4 skala richter. Adapula tujuh gempa bumi dibawah magnitudo 3 skala richter.
Stasiun Geofisika BMKG turut mencatat adanya gempa dalam. Titik pusat gempa terjadi di Banyumas Jawa Tengah. Berkekuatan magnitudo 3,5 skala richter dengan kedalaman mencapai 228 kilometer. Gempa darat ini terjadi 11 Desember.
”Sisanya merupakan gempa dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 kilometer. Tidak ada kerusakan berat maupun korban jiwa untuk seluruh kejadian,” ujarnya.
Agus memastikan kejadian gempa adalah siklus alam yang wajar. Terlebih pergerakan sesar lokal dan aktivitas subduksi masih terus terjadi. Dia menghimbau agar warga menyikapi dengan tenang dan bijak. ”Sikap waspada boleh tapi jangan termakan hoax. Pantau info resmi dari Stasiun Geofisika,” katanya. (dwi/ila)