RADAR JOGJA – Program semipedestrian di kawasan Malioboro, Jogjakarta, terus disempurnakan. Termasuk arus lalu lintas (lalin) di kawasan tersebut.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja sedang menyiapkan kajian untuk mengelola arus lalin. Terutama arus untuk menuju Bundaran Besar Malioboro.
Tujuannya yaitu menyediakan alternatif jalan saat Malioboro ditutup dalam pelaksanaan program semipedestrian. Arus lalu lintas membutuhkan ruang lalu lintas yang cukup besar. Arus akan direkayasa satu arah secara melingkar berlawanan dengan arah jarum jam melalui sejumlah ruas jalan di sekitar kawasan Malioboro.
Kepala Seksi Rakayasa Lalu Lintas Dishub Kota Jogja Windharto menjelaskan, konsep ini diprediksi mampu menjadikan arus lalu lintas menjadi lancar saat pelaksanaan semipedestrian di Malioboro.
“Kalau kita tidak melakukan itu, maka seperti di Selasa Wage di mana-mana bumpet kan arus lalu lintasnya. Jadi, ada perpindahan arus yang tidak tertampung,” kata dia Minggu (15/12).
Konsep Bundaran Besar Malioboro dinilai membuat perubahan manajemen lalu lintas di kawasan Malioboro. Bakal ada arus lalu lintas di beberapa jalan yang diubah. Misalnya, di ruas Jalan Suryotomo, Jalan Mataram, dan Jalan Abu Bakar Ali.
“Yang ini sudah fixed (tetap), berubah dari selatan ke utara,” ujarnya.
Sedangkan perubahan arus lalu lintas dari utara ke selatan sedang dilakukan kajian lebih mendalam. Ada dua ruas jalan di sebelah barat Malioboro yang menjadi alternatif. Yakni, Jalan Bhayangkara atau Jalan Letjend Suprapto.
Arus lalu lintas di Jalan Bahayangkara sebenarnya sudah sejak lama menjadi wacana untuk diubah. Yakni, diubah semula searah dari selatan menuju utara menjadi dari utara ke selatan.
Namun, saat ini ada alternatif lain yaitu Jalan Letjend Suprapto. Arus di jalan ini akan diubah dari dua arah menjadi satu arah dari utara ke selatan.
“Ini tidak sertamerta kita lakukan. Tapi, harus kita hitung dulu secara teknis. Nanti untuk jalan keluar yang dari utara ke selatan antara dua itu. Masih kita kaji,” tambahnya.
Penataan lalu lintas juga akan dilakukan pada jalan di sirip-sirip kawasan Malioboro. Jalan-jalan tersebut akan diubah menjadi dua arah, dari sebelumnya hanya satu arah.
Windharto belum bisa menargetkan kapan kajian-kajian lalu lintas itu selesai. Namun, di sejumlah ruas jalan sudah dilakukan persiapkan seperti pemindahan devider atau pembongkaran median jalan.
“Kita menuju ke sana, segeralah pokoknya. Tapi, waktu pastinya kami yang belum berani,” ucapnya.
Upaya terus dilakukannya seperti uji coba pengalihan arus lalu lintas di luar Selasa Wage. Uji coba akan terus dilakukan, termasuk saat akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu.
“(Terus dilakukan uji coba) nanti sampai kita pandang sudah mewakili dan cukup kita lakukan. Kendala apa saja,” imbuhnya. (cr15/amd)