RADAR JOGJA DIGITAL – Tarian Golek Ayun Ayun di halaman Polda DIJ, Rabu (18/12) menyambut kedatangan pucuk pimpinan Polda DIJ baru, Kapolda DIJ Irjen Polisi Asep Suhendar. Tarian klasik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini merupakan tarian penyambutan tamu kehormatan. Wujud penyambutan pimpinan tertinggi jajaran Polda DIJ.

Prosesi diawali dengan lorong pedang pora oleh para perwira muda Polda DIJ. Selanjutnya perkenalan kepada seluruh jajaran pejabat dan anggota Polda DIJ. Sosok Irjen Polisi Ahmad Dofiri dan istri Diana Dofiri telah menyambut di ujung lorong.

“Ini merupakan tradisi penyambutan pejabat Kapolda baru Polda DIJ. Adanya tarian golek ayun ayun merupakan wujud kearifan lokal simbol dari Jogjakarta. Sekaligus simbol agar Kapolda baru Irjen Pol Asep Suhendar bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan tak ada kendala,” jelas Kabid Humas Polda DIJ Kombespol Yuliyanto, Rabu (18/12).

Prosesi hari pertama merupakan seremonial internal. Diawali dengan laporan kesatuan dari Kapolda DIJ sebelumnya Irjen Polisi Ahmad Dofiri kepada Kapolda baru Irjen Polisi Asep Suhendar. Kegiatan ini menyampaikan situasi dan kondisi, khususnya terkait Kamtibmas di Jogjakarta.

Dalam kesempatan ini juga berlangsung serah terima Pembina Inkarnas. Sosok Dofiri merupakan Ketua Inkarnas DIJ selain sebagai Kapolda. Adapula serah terima ibu asuh Polwan dari Diana Ahmad Dofiri kepada Dhani Asep Suhendar.

“Siang hari nanti Kapolda baru (Irjen Pol Asep Suhendar) akan sowan ke Kepatihan untuk bertemu dengan Gubernur DIJ dan pejabat. Besok pagi (19/12) ada acara farewell parade untuk menghantarkan Kapolda lama (Irjen Polisi Ahmad Dofiri) yang menempati posisi sebagai Aslog Kapolri. Ada rekan TNI juga yang akan menghantarkan beliau,” kata Yuliyanto.

Kapolres Sleman medio 2016 ini kembali mengenang sosok Ahmad Dofiri. Baginya, sang jenderal adalah sosok yang sangat sederhana. Walau memiliki pangkat bintang dua, tapi tidak pernah meninggikan diri.

Pernyataan ini terbukti dalam kegiatan harian. Dofiri tak ragu untuk menegur sapa seluruh kesatuannya. Termasuk saat bertugas lapangan. Mantan Kapolresta Jogja ini kerap melayani permintaan swafoto dari warga.

“Kenangan,  pemimpin luar biasa dan sulit mengungkapkan dengan kata-kata. Pokoknya beliau luar biasa. Nongkrong dan ngobrol tidak ada sekat antara jenderal dengan pejabat utama bahkan Bintara. Terhitung beliau sudah tiga tahun bertugas di Jogjakarta sebagai Kapolda,” ujarnya.

Kesan sama terlontar dari personel Bidpropam Polda DIJ Brigadir Nur Ali. Kekagumannya akan sosok Dofiri adalah sebagai pemimpin yang sederhana. Bagaimana pemimpin ini mampu mengayomi seluruh personel di wilayah Polda DIJ.

Salah satu pengalamannya saat peresmian masjid di Gunungkidul. Rintik hujan tak menghalangi sang jenderal untuk datang. Bahkan Dofiri mengikut seluruh prosesi hingga rampung.

“Sosok yang sangat sederhana dan tidak memandang jabatan sebagai sekat. Saat peresmian mesjid itu beliau mau memayungi saya. Ini sederhana tapi sangat berkesan. Semoga pak Dofiri dapat mengemban amanah sebagai Aslog Kapolri dengan baik,” katanya. (dwi/tif)