RADAR JOGJA – General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutijpto Jogjakarta Agus Pandu Purnama memprediksi ada penurunan selama masa libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2019/2020. Acuannya adalah berkurannga jumlah maskapai partisipan extra flight.
Data tahun lalu menyebutkan ada 50 pergerakan pesawat selama libur Nataru 2018/2019. Sementara untuk tahun ini jumlah pergerakan hanya 32 pesawat. Prediksi penurunan penumpang mencapai sepuluh persen.
Dia menjelaskan, jika perbandingan tahunan, prediksi memang turun. Tapi kalau dibanding harian ada kenaikan penumpang sekitar lima persen. Terlihat dari meningkatnya pemesanan tiket jauh-jauh hari.
”Okupansi sudah diatas 90 persen, harapannya bisa 100 persen saat masa Nataru,” jelasnya ditemui usai pembukan Posko Nataru 2019/2020 di terminal A Bandara Adisutjipto, Kamis (19/12).
Faktor penyebab menurunnya jumlah penumpang cenderung ke teknis. Tahun ini seluruh extra flight wajib mendarat di Yogyakarta International Airport (YIA). Sementara belum semua maskapai memenuhi persyaratan untuk mendarat di bandara tersebut.
Persyaratan wajib berupa navigasi berbasis Perfomance Based Navogation (PBN). Sistem navigasi ini belum terpasang di sejumlah pesawat propeller. Alhasil penambahan jadwal penerbangan tidak maksimal seperti tahun sebelumnya.
”Extra flights seluruhnya beralih ke YIA. Tapi ada syaratnya, navigasi pakai PBN. Jadi yang belum install memang belum bisa ke sana (YIA),” ujarnya. (dwi/ila)