RADAR JOGJA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan angkutan libur natal dan tahun baru (nataru) 2019/2020 aman. Terbukti dari optimalnya jalur-jalur transportasi darat. Terutama beberapa jalur jalan tol yang menghubungkan antar daerah.

Walau begitu tetap ada perhatian khusus pada sejumlah rute. Terlebih lonjakan pada masa libur Nataru cukup tinggi. Salah satunya adalah ruas tol Cipali. Kepadatan mulai terlihat beberapa hari sebelum Natal.

“Senin atau Selasa besok saya akan ke Cipali. Karena perkiraan paling padat memang disana. Dominasinya kendaraan keluarga lalu bus besar,” jelasnya di sela inspeksi Stasiun Tugu Jogjakarta, Sabtu (28/12).

Dia mengimbau agar warga berkendara dengan santai dan tidak melupakan persiapan secara matang. Apalagi bentangan tol antardaerah ini sangat panjang.

Budi meminta para pemudik tidak memaksakan diri. Apabila merasa lelah harus istirahat di sejumlah rest area. Selain untuk keselamatan pribadi juga keselamatan pengguna jalan lainnya.

“Kalau bisa di jalan jangan berhenti, siapkan diri untuk istarahat di rest area, jangan di pinggir jalan. Jadi memang harus hafal titik rest areanya,” ujarnya. 

Tak hanya angkutan darat kendaraan bermesin. Budi mengklaim moda transportasi milik PT KAI juga berjalan sukses. Terbukti dari terpenuhinya target kenaikan penumpang sebesar  empat persen. Di sisi lain kenaikan penumpang tidak sepenuhnya terjadi. Lonjakan terlihat untuk kereta jarak jauh. Sementara untuk kereta dengan rute jarak pendek tergolong stabil.

“Kapasitas kenaikan empat persen terserap dengan baik. Jadi kapasitas tiket tambahan yang disiapkan sudah terpenuhi. Tapi untuk rute pendek memang cenderung stagnan,” katanya.

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro membenarkan capaian target empat persen terpenuhi. Untuk musim libur Nataru 2019/2020 PT KAI menyiapkan 5,9 juta tempat duduk. Ketersediaan ini meliputi seluruh rangkaian dari 19 Desember hingga 5 Januari 2020.

Tak hanya gerbong, pengawasan trek juga menjamin kelancaran. Edi menuturkan pengawasan berlangsung untuk jalur utara dan selatan. Walau begitu tetap ada antisipasi untuk jalur selatan.

“Potensi utamanya ancaman tanah longsor di sepanjang jalur tersebut, apalagi saat curah hujan tinggi. Banyak tebing di sisi kanan maupun kiri trek kereta. Pengawasan efektif di setiap Daop sehingga bisa terantisipasi,” katanya.(dwi/tif)