RADAR JOGJA – Dinas Perhubungan Kota Jogja mencatat lonjakan volume kendaraan selama musim libur natal dan tahun baru (Nataru), jumlah mobil pribadi yang melintas sebanyak 250 ribu kendaraan. Sementara untuk jenis kendaraan besar, bus pariwisata dan truk mencapai 1.200 kendaraan.
Total kendaraan ini melintas dalam kurun waktu 14 hingga 29 Desember.
Lonjakan terjadi hampir di sepanjang ruas jalan Kota Jogja. Kendaraan bermotor didominasi oleh pelat selain AB.
“Iya ada lonjakan yang imbasnya pada kepadatan ruas jalan. Hampir seluruh kendaraan menuju satu titik, Malioboro. Tapi ada yang hanya melintas saja,” jelas Kepala Dishub Kota Jogja Agus Arif Nugroho, Kamis (2/1).
Mantan Camat Gondomanan itu mengakui dampak lonjakan kendaraan. Salah satunya adalah peningkatan kandungan karbonmonoksida (CO) di udara. Penyumbang terbesar adalah kendaraan wisatawan yang berlibur ke Jogjakarta. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah park and ride. Kendaraan khususnya bus wisata diimbau untuk parkir di luar ring utama Malioboro.
“Solusi ini sudah berjalan tapi hanya untuk Sabtu dan Minggu saja. Dampaknya efektif karena bisa mengurangi arus kendaraan besar ke Malioboro. Secara tidak langsung juga ke pencemaran udaranya juga,” katanya.
Sayangnya konsep ini tidak bisa berjalan pada hari normal. Ini karena dua lokasi parkir khusus, timur GOR Amongrogo dan Parkir Barat GL Zoo ada aktivitas. Sehingga penerapan kebijakan ini belum berjalan optimal.
“Selain kebijakan ini, kami juga menerapkan aturan ketat saat uji laik kendaraan. Apabila kandungan emisi melebihi ambang batas maka tidak kami terbitkan ijin. Harus penuhi dulu syaratnya,” ujarnya. (dwi/tif)