RADAR JOGJA – Adanya jalan tol Transjawa belum berdampak pada jumlah penumpang bus di Terminal Giwangan. Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini tidak ada peningkatan signifikan dibandingkan hari biasa. Penumpang diperkirakan lebih memilih moda transportasi darat lain seperti kereta api dan mobil pribadi.
Ketua Regu Jaga A, Takhid mengatakan, sepanjang 18 hingga 31 Desember 2019 tercatat ada sekitar 387 ribu penumpang yang berangkat dari Terminal Giwangan. Sementara penumpang yang tiba di terminal ini mencapai 279 ribu orang. Sehingga jumlah penumpang yang singgah selama Nataru sekitar 666 ribu orang.
Puncak keberangkatan dari Terminal Giwangan terjadi pada Minggu (29/12) yakni sebanyak sekitar 21.300 penumpang. Sementara puncak kedatangan terjadi sehari sebelumnya, di mana jumlah penumpangnya mencapai 13 ribu orang. “Penumpang bus sekarang cukup sepi dan cenderung turun,” tuturnya, Kamis (2/1).
Menurut dia, jumlah penumpang bus jarak pendek seperti Semarang, Solo dan Purwokerto saat ini mengalami penurunan signifikan. Dia amati dari kapasitas maksimal bus, yakni dari 44 kursi biasa terisi setengahnya. “Biasanya 15-20 an orang. Kalau bus malam bisa cuma sekitar 10 an orang,” paparnya.
Namun untuk bus dengan jarak jauh seperti jurusan Surabaya dan Jakarta diakuinya memiliki lebih banyak penumpang dibandingkan jurusan bus jarak dekat. Di Terminal Giwangan sendiri peminat bus kelas bisnis sangat minim, terlihat dari pool bus yang ada di terminal.
Dia memprediksi penumpang saat ini lebih memilih penggunaan moda transportasi darat lainnya seperti kereta api. Dengan harga tiket yang hampir sama dengan tiket bus, kereta api dianggap memiliki lebih banyak keunggulan. “Beli tiket (kereta api) ekonomi saja murah, ada AC, bersih, cepat dan tepat waktu, “ jelasnya.
Salah seorang penjual tiket bus Patas yang enggan namanya dikorankan, membenarkan adanya penurunan jumlah penumpang. Menurutnya, hal itu disebabkan karena bus kalah pamor dengan moda transportasi lain. “Iya sepi tidak seperti dulu. Mungkin karena bus bisa kejebak macet. Sekarang kan juga ada tol to, jadi orang lebih milih naik mobil sendiri atau kereta yang harganya hampir sama,” tuturnya. (cr16/pra)