RADAR JOGJA – Wakapolda DIJ Brigjen Polisi Karyoto menyiagakan 449 personel bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas) di wilayah masing-masing. Terutama untuk potensi ancaman bencana dan cuaca ekstrem.

Peran yang dilakukan meliputi edukasi potensi bahaya kepada masyarakat dan memetakan potensi bahaya. Titik akhirnya adalah melakukan koordinasi dalam penyusunan manajemen siaga bencana.

“Bhabinkamtibmas sebagai garda terdepan dan yang paling tahu duluan. Penanganan tak harus sendiri, setidaknya melaporkan potensi bencana alam dan dampak di wilayahnya,” katanya usai apel siaga bencana di Mako Satbrimob Polda DIJ, Selasa (7/1).

Untuk penanganan lanjutan, jajarannya siap menerjunkan personel dan peralatan penunjang evakuasi. Dalam hal ini, Polda DIJ berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait. Termasuk keterlibatan TNI untuk penanganan satu wilayah.

Tercatat saat ini ada lima peralatan berupa kendaraan untuk evakuasi sedang hingga berat. Termasuk memotong pohon dan mengangkat beban berat. Sementara untuk mobilitas tinggi telah tersedia gergaji mesin.

“Lima peralatan itu berupa mobil dengan mobilitas tinggi. Kalau personel disiagakan satu peleton untuk tingkat Polres. Kalau Polda siagakan dari Samapta dan Brimob. Masih ditambah personel dari TNI,” ujarnya.

Jenderal polisi bintang satu ini juga meminta adanya pengecekan alat secara berkala. Dia tak ingin alat tidak berfungsi saat dibutuhkan. Imbasnya akan menjadi hambatan saat proses evakuasi. Padahal penerapan manajemen bencana harus efektif, efisien dan optimal.

“Saya sudah minta untuk selalu dicek. Jangan sampai saat akan digunakan malah tidak berfungsi. baik untuk alat evakuasi ringan maupun yang berat,” katanya. (dwi/tif)