RADAR JOGJA – Kepala Dinas Sosial DIJ Untung Sukaryadi memastikan dana darurat di instansinya aman. Walau tak ingin menyebut angka pasti, namun alokasi dana diklaim cukup. Setidaknya untuk penyediaan logistik dan bantuan selama penanganan bencana berlangsung. 

Untung menuturkan dana bencana tak hanya berada di provinsi. Setiap Dinas Sosial tingkat kabupaten kota memiliki alokasi dana yang sama. Hanya saja besaran alokasi dana berbeda setiap wilayahnya.

“Penanganan efektif diawali dari masing-masing kabupaten kota dulu. Kalau memang sudah taraf tanggap darurat provinsi, kami baru turun. Kalau besaran unlimited, sampai penangan bencana rampung,” jelasnya, Rabu (8/1).

Tak hanya kabupaten/kota, setiap kecamatan juta terdapat dana darurat. Dia mencontohkan masing-masing wilayah di lokasi terjadinya tanah bergerak dan sink hole, memiliki perencanaan penangan bencana.

“Case by case seperti kasus di Prambanan, setiap Tagana itu ada dana kesediaan logistik, baik kelurahan kecamatan maupun level kabupaten kota. Jadi sekrang setiap wilayah bisa menangani secara mandiri,” ujarnya.

Kesiapan Dinsos DIJ tak hanya untuk kebutuhan logistik evakuasi tapi juga logistik konsumsi. Tercatat hingga saat ini ada delapan dapur umum. Seluruhnya tersebar di kabupaten/kota di DIJ.

Untung menjelaskan keberadaan dapur yang harus efisien. Sekali masak, dapur umum diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi lima ribu personel. Angka tersebut, lanjutnya, masih bisa bertambah dengan penambahan personel.

Penyediaan konsumsi diawali dengan pendataan personel lapangan. Berdasarkan catatan Dinsos DIJ setidaknya ada sekitar 25 ribu relawan yang tersebar di seluruh DIJ. Mulai dari wilayah Desa atau Kelurahan hingga Kabupaten Kota.

“Delapan dapur umum itu hanya milik Dinsos saja. Masih ditambah keberadaan dapur umum milik TNI, Polri, BPBD dan instansi lainnya. Termasuk keikutsertaan pihak swasta,” katanya. (dwi/tif)