RADAR JOGJA – Wacana kawasan Malioboro bebas asap rokok semakin matang. Konsep ini akan diterapkan akhir Maret ini.
Seluruh persiapan telah dilakukan oleh sejumlah instansi terkait. Terutama fasilitas khusus bagi para perokok.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Jogja Eny Dwiniarsih menuturkan, rangkaian persiapan telah berlangsung. Salah satunya berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DIJ. Tak lupa para pemilik dan pelaku usaha kawasan Malioboro.
“Peresmian Malioboro sebagai kawasan tanpa rokok akan dilakukan akhir Maret. Kami siapkan tempat khusus merokok sehingga wisatawan tidak merokok sembarangan dan asapnya tidak mengganggu pengunjung lain,” jelasnya, Selasa (14/1).
Hanya, pembangunan tempat khusus merokok tak bisa asal. Terutama di kawasan jalur pedestrian sepanjang Malioboro. Tujuannya agar fasilitas ini tidak mengganggu akses wisatawan dan pejalan kaki.
“Selain itu agar keberadaan fasilitas tersebut tetap sesuai dengan aturan keistimewaan Jogjakarta. Tidak bisa asal bangun,” ujarnya.
Saat ini jajarannya tengah melakukan pendekatan kepada pelaku usaha Malioboro. Eny mendorong agar para pelaku usaha mendukung program tersebut. Tak hanya sebatas kata tapi juga dalam wujud fasilitas.
Wujud dukungan berupa menambah fasilitas khusus perokok. Tentunya dengan memanfaatkan persil lokasi usaha. Walau begitu diakui olehnya tak semua pelaku usaha memiliki persil yang memadai.
“Lokasinya yang masih memungkinkan untuk dibangun tempat khusus merokok. Ini masih, mungkin utamanya halaman hotel atau toko yang luas dan dekat dengan pedestrian,” katanya.
Terkait desain tak ada ketentuan khusus. Intinya tempat ini ideal untuk menampung para perokok. Ini karena tujuan utama adalah memfasilitasi para perokok di kawasan Malioboro. Selain itu juga agar asap dan abu rokok tidak tersebar secara asal.
Dia mencontohkan, salah satu tempat khusus merokok ideal. Sebelum munculnya wacana ini, Malioboro Mall telah menyediakan tempat khusus merokok. Fasilitas ini memiliki ruang yang ideal. Selain itu juga dilengkapi asbak dan tempat sampah bagi perokok.
“Wacana yang disiapkan di beberapa sirip-sirip jalan di sepanjang Malioboro. Akan ada penanda termasuk yang menyatakan bahwa kawasan Malioboro adalah kawasan tanpa rokok,” katanya. (dwi/ila)