RADAR JOGJA – Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) kembali digelar pada 14-17 Maret 2020 di Jogja Expo Center. Gubernur DIJ Hamengku Buwono (HB) X yakin JIFFINA dipastikan menjadi prime mover (penggerak utama) dan generator (pembangkit) ekonomi DIJ-Jateng.
ā€¯Penyelenggaraan JIFFINA 2020 yang ke-5 kalinya ini menunjukkan tren kenaikan yang signifikan, baik dalam angka luasan hall, jumlah visitor dan buyer, maupun transaksi in house yang dari tahun 2019 sebesar 76.2 juta dolar Amerika,” jelas HB X dalam launching pameran JIFFINA di Hotel Royal Ambarukmo Rabu malam (15/1).
Selain menjadi penggerak utama dan pembangkit ekonomi DIJ-Jateng, pameran berskala internasional ini dinilai dapat pendongkrak lesunya pasar furniture dunia. Hal ini berdampak pula untuk menjadi penarik pertumbuhan UKM Furniture Jawa-Bali.
JIFFINA tahun ini mengusung tema Diversifikasi yang Unik dari Produk Eco Furniture sebagai Gaya Hidup. Menurut HB X, setidaknya perlu menerapkan enam karakteristik produk mebel dan produk kayu lainnya yang ramah lingkungan. Di antaranya kayu bersertifikat, mudah dibongkar dan didaur ulang, tahan lama dan mudah diperbaiki, berbahan insersi logam dan plastik daur ulang. Juga berbahan kayu reklamasi dari produk lama, dan menggunakan bahan bambu untuk aksesoris perabotan, seperti veneer, atau kerai dan lain sebagainya.
Dirjen IKMA Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih yang hadir dalam kesempatan tersebut memaparkan, pertumbuhan ekonomi dalam industri furniture sangat tinggi. Furniture menjadi salah satu dari lima sektor yang didorong oleh pemerintah pusat untuk didukung terus pertumbuhannya.
ā€¯Eksport furniture Indonesia hingga November 2019 mencapai USD 1,7 miliar dan dibanding tahun lalu angka ini naik sekitar 12,6 persen. Pasar industri furniture ini sangat potensial,” ungkap Gati.
Ketua Forum JIFFINA Jawa-Bali Timbul Raharjo menjelaskan, sampai saat ini sudah ada lebih dari 300 perusahaan mebel dan kerajinan yang menyatakan siap bergabung dalam pameran. Dari jumlah itu, 50 persen di antaranya merupakan perusahaan asal DIJ, sisanya berasal dari daerah-daerah di Jawa dan Bali. (ita/ila)