RADAR JOGJA – Gaya hidup sehat bisa dimulai dari hal sederhana. Misalnya saja menjaga pola makan dengan mengurangi konsumsi gula.
Dilansir dari jawapos.com, efek jangka panjang dari mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan dapat meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol dalam tubuh. Selain itu, makan terlalu banyak gula juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Juga memengaruhi perubahan suasana hati dan sakit kepala.
Mengonsumsi gula berlebih dapat meningkatkan tekanan darah. Beberapa penelitian juga menunjukkan asupan gula yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan kadar stres oksidatif dan peradangan. Dengan begitu, mengurangi konsumis gula dapat mengurangi risiko masalah-masalah kesehatan itu.
Dilansir dari Pop Sugar, Ahli Gizi Jackie Ballou Erdos, MS, RD, CDN berbagi Pedoman Diet 2015-2020. Dia merekomendasikan membatasi gula tambahan hingga 10 persen dari total kalori per hari. Batas kalori ideal per hari seseorang maksimal 2.000 kalori sehari. Nah gulanya, dikurangi setara dengan 50 gram atau sekitar 12 sendok teh per hari.
Sedangkan American Heart Association membuat rekomendasi yang sedikit berbeda. Dikatakan, perempuan sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 6 sendok teh atau 25 gram gula tambahan per hari atau sekitar 100 kalori.
Rekomendasi 25 gram ini tidak termasuk gula alami yang ditemukan dalam buah-buahan asli, sayuran, dan susu. Gula alami itu berbeda dengan gula tambahan seperti gula pasir, sirup jagung fruktosa tinggi, dan gula mentah.
Dalam mengurangi konsumsi gula bisa dilakukan dengan cara sederhana, misalnya batasi gula pada dessert seperti cokelat dan donat. Bisa juga hindari gula dalam kopi dan ganti dengan madu.
Selain itu, pastikan sarapan setiap hari. Jika tak makan, tubuh akan kelaparan dan tak terkendali dalam mencari makanan manis. Mulailah sarapan dengan protein seperti telur, lemak sehat seperti selai kacang, dan karbohidrat kompleks seperti gandum dan buah potong. (jpc/ila)