RADAR JOGJA Pembuatan embung menjadi prioritas yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul untuk memenuhi kebutuhan pengairan pertanian. Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Helmi Jamharis menjelaskan, pembuatan embung menjadi solusi yang harus segara dilakukan. Khususnya di musim kemarau.

“Saat pertanian kekurangan air, embung dapat dimanfaatkan sebagai alternatif,’’ ujar Helmy dalam rapat Forkopimda membahas kesiapan Pemkab Bantul menghadapi potensi bencana alam, Selasa (21/1). Opsi lainnya adalah sungai dan irigasi sekunder maupun tersier. Helmy menyebut nek sithik dadi rewang, nek okeh dadi musuh ( kalau sedikit jadi teman, kalau banyak jadi usuh, Red) dalam memposisikan air. Sebab, pengendalian air memang sangat penting.

Pembuatan embung di akan diagendakan mulai dari tingkat desa hingga kabupaten. Saat ini telah ada beberapa embung di Bantul. Di antaranya di Panggungharjo dan Potorono. “Itu bagian dari komitmen daerah untuk  menampung luapan-luapan air,” jelasnya

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto, petani harus dapat bersahabat dengan alam. Sebab, cuaca sedang tidak menentu. Mau tidak mau harus bersahabat dengan alam.

Dwi juga menyarankan adanya manajemen sawah. Jangan ditanami padi terus.”Sehingga kalau tamanannya diatur, airnya akan ada terus,” katanya. (cr2/din)