RADAR JOGJA– General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Jogjakarta Agus Pandu Purnama tak ingin kecolongan penumpang terindikasi terjangkit Virus Korona masuk ke Jogja. Berdasarkan manifest penerbangan ada dua negara internasional. Rute ini adalah Kuala Lumpur Malaysia dan Singapura.

Antisipasi dengan meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan. Khususnya penumpang yang turun di Terminal B atau penerbangan internasional. Berupa pemantauan suhu tubuh dengan melibatkan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas IV Jogjakarta.

“Masih kami ketatkan untuk pengawasan dan pemeriksaan terhadap penumpang yang turun dari penerbangan internasional. Ada dua rute dari Kuala Lumpur dan Singapura. Jadi penumpang kami pantau suhu tubuhnya,” jelasnya, Senin (27/1).

Pemantauan suhu tubuh menggunakan alat body thermal scanner. Sistem kerja alat ini berupa deteksi suhu tubuh secara langsung. Apabila melebihi batas aman maka ada penerapan karantina. Diawali dengan pemeriksaan oleh tenaga medis dari KKP dan Dinas Kesehatan.

Pandu menegaskan pemeriksaan suhu tubuh bersifat wajib. Sehingga pemeriksaan tak hanya sebatas penumpang semata. Seluruh crew kabin hingga co-pilot dan pilot juga ikut menjalani scanning. Terutama penerbangan yang berasal daerah terdampak. Setiap maskapai, lanjutnya, wajib menyerahkan dokumen General Declaration.

“Untuk menilai apakah terdapat penumpang sakit yang berpotensi menular. Seluruh pemeriksaan dilakukan sesuai dengan prosedur dari KKP, sebagai instansi yang menangani pencegahan penyakit KKMD (Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia),” ujarnya.

Upaya antisipasi penyebaran virus korona di Bandara Internasional Adisutjipto Jogjakarta telah dilakukan beberapa hari terakhir ini. Namun hingga kini belum ada satupun penumpang yang terindikasi mengidap virus tersebut.

“Kami pastikan seluruh pemeriksaan dan pengawasan terhadap kesehatan penumpang dan kru terlaksana sesuai prosedur. Tidak hanya korona tapi potensi penyakit lainnya,” tegasnya. (dwi/ila)