RADAR JOGJA – Penjaringan bakal calon (balon) bupati dan wabup Bantul melalui Partai Golkar selesai Rabu (5/2). Dari penjaringan itu, Golkar mengantongi 12 balon. Yakni, lima balon bupati dan tujuh balon wabup.

Ketua Tim 11 Penjaringan DPD Partai Golkar Bantul Widodo menyebut, Abdul Halim Muslih yang dikabarkan akan mengikuti penjaringan di hari ketiga, ternyata batal. Hingga pukul 02.00 tak kunjung datang. “Kemarin timnya sudah menghubungi katanya mau daftar. Tapi akhirnya nggak jadi datang,” ungkap Widodo, Kamis (6/2).

Dikatakan, di hari ketiga penjaringan pihaknya menerima pesan bahwa Halim belum bisa datang. Terkait alasannya, dikatakan mengikuti penjaringan berdasarkan keputusan partai. “Jadi kecil kemungkinan Golkar berkoalisi dengan PKB,” tuturnya.

Dihubungi Radar Jogja, Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Bantul Subhan Nawawi membenarkan, rencana awal mengikuti penjaringan Partai Golkar. Bahkan timsesnya sudah ke Kantor DPD Golkar. Rencana awal, selain melakukan penjaringan juga akan bersilahturahmi menjalin koalisi. Rencana itu diurungkan seketika karena belum mendapat konfirmasi ke DPW PKB. “Karena konfirmasi DPW belum nyambung, Halim menyarankan silaturahmi dipending,”  tutur Subhan ditemui kemarin.

Dia mengatakan, PKB terus menjalin komunikasi dengan partai manapun. Meski PKB resmi berkoalisi dengan partai bersimbol kepala banteng itu. “Sama Golkar pun kami sudah berkomunikasi. Bahkan sebelum penjaringan Golkar dibuka,” tuturnya.

Dia mengaku, PKB sudah pede maju bersama PDI Perjuangan. “Toh kalau maju jumlah kursi sudah memenuhi, 11 ditambah enam, total 17 kursi,” ungkap Subhan.

Dari penjaringan itu Golkar mengajukan dua nama balon wabup. Yakni Edwin Nizar (Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan DPD 1 DIJ) dan Arny Tyas Palupi (Sekretaris DPD Golkar Bantul).

Dari eksternal yaitu Suharsono (Ketua DPC Gerindra Bantul) dan Mahmud Ardi Widanto (Ketua DPD PAN Bantul) sebagai balonbup. Kemudian Nur Rahmat JP (Ketua DPC Partai Demokrat) dan Setiya (Sekretaris Partai Gelora) sebagai balon wabup.

Sementara dari kalangan profesional, antara lain, Kompol Kusila (anggota Polri) dan R. Jati Nugroho (dosen) mendaftarkan diri sebagai balon bupati. Yulardi Hamdani Abdurrahman (wiraswasta), Dewata Eka Putra (pengusaha) dan Totok Sudarto (Ketua PGRI Bantul) mendaftarkan diri sebagai balon wabup. (mel/laz)