RADAR JOGJA – Sekembalinya dari Tiongkok, HS, 20, masuk daftar dalam pemantauan orang (DPO). HS merupakan warga Bantul yang mendapat beasiswa di Tiongkok.

Dia sudah setengah tahun lebih, tinggal di Tiongkok. Dia tinggal di sebuah asrama Politeknik Institut, Kota Yangzhou, Propinsi Jiangsu, Tiongkok.

Mewabahnya virus corona di Negara Tirai Bambu, menyebabkan HS dipulangkan oleh Pemerintah Tiongkok pada 1 Februari lalu.

Selama tiga hari, HS melakukan perjalanan ke Indonesia. Sekembalinya di tanah air, dia mengeluhkan demam, nyeri tenggorokan disertai batuk pilek. Kemudian, HS melakukan pemeriksaan ke Puskesmas terdekat dan dirujuk ke RSUD Panembahan Senopati, Kamis (6/2).

“Kami sudah lakukan pemeriksaan fisik laboratorium maupun radiologi. Semua hasilnya normal,” jelas Humas RSUD Panembahan Senopati Bantul Siti Rahayu Ningsih.

Kendati negatif pnumonia, HS masuk dalam daftar ODP, serta diberikan edukasi. Pihak RSUD akan lakukan pemantauan.

Dokter Spesialis Paru RSUD Panembahan Senopati Yuni Iswati Raharjani mengatakan, pasien ODP boleh melakukan rawat jalan. Tetapi, tetap dalam pantauan selama dalam inkubasi dua minggu sejak kepulangan HS dari Tiongkok. HS diduga hanya mengalami kelelahan saat perjalanan pulang.

“Saat di cek, kondisi tubuh baik, pemeriksaan fisik normal, suhu batas normal. Hasil foto tora tulang paru dalam batas normal, cek laboratorium pun juga normal,” tuturnya.

HS hanya diberi imbauan, agar selalu waspada dan antisipasi untuk melakukan karantina diri di rumah. Dia diminta mengenakan masker.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Bantul Dokter Abed Nego mengatakan, virus dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh jika kondisi badan tidak fit. Dia mengimbau, kepada penderita diabetes, lansia, ibu hamil dan penderita gagal ginjal kronis turut waspada. Dikarenakan dalam kondisi tersebut daya tahan tubuh rentan.

Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharjo mengimbau agar warga Bantul meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dia pun mengimbau masyarakat rajin mengonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang.

“Pencegahan sederhana, ya rajin cuci tangan,” tutur Agus. (mel/bah)