RADAR JOGJA – Di tengah gaya hidup serba instan saat ini, beberapa kebiasaan yang kurang baik sebaiknya dihindari untuk masa depan yang lebih baik. Misalnya saja untuk masalah kesehatan.
Jika terbiasa dengan konsumsi fast food, ada baiknya mulai menyeimbangkan dengan konsumsi makanan yang banyak mengandung serat dan gizi seimbang. Selain itu, juga mulai melakukan kebiasaan baik dengan aktivitas fisik yang rutin.
Dilansir dari jawapos.com, menurut data World Health Organization (WHO), penyakit kritis yang umumnya tidak menular masih menjadi penyebab 73 persen kematian di Indonesia. Sedangkan dari laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) menunjukkan risiko masyarakat Indonesia terserang penyakit kritis semakin meningkat. Dimungkinkan kenaikan ini berhubungan dengan gaya hidup masyarakat yang serba instan dan kurang mengedepankan gerakan hidup sehat.
”Beberapa kebiasaan gaya hidup yang kurang baik, seperti terbiasa mengonsumsi fast food atau kurangnya olahraga dapat memicu timbulnya berbagai jenis penyakit,” ujar Chief Marketing Officer FWD Life Maika Randini.
Namun, lanjutnya, tidak perlu khawatir dengan hasil riset ini karena bisa dicegah. Asalkan, mau menerapkan gaya hidup sehat. Salah satunya menjalani pola makanan sehat dan seimbang. Tak hanya makanan yang mengandung gizi baik saja, tapi juga konsumsi sesuai porsi yang dibutuhkan. Misalnya saja menerapkan clean eating, yakni mengonsumsi makanan alami tanpa melalui proses masak yang panjang.
Di antaranya, mengonsumsi sayuran dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang. Hal itu juga bisa dilakukan untuk daging segar. Selain hemat waktu, makanan jenis ini juga dapat menyumbang kandungan yang baik bagi tubuh, misalnya serat, lemak baik, mineral, dan vitamin.
Clean eating ini berbeda dengan makanan cepat saji yang umumnya melewati proses pengawetan dan penambahan perasa yang bisa menjadi penyebab terjadinya berbagai jenis penyakit. (jpc/ila)