RADAR JOGJA – Pemerintah Kabupaten Bantul berupaya menekan volume sampah hingga 30 persen. Saat ini volume sampah di Bantul mencapai 600 ton per hari.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Wahid mengatakan, pengelolaan sampah masih rendah. Pemkab melalui DLH Bantul hanya mampu menangani 100 ton hingga 125 ton per hari. ”Artinya, sekitar 475 ton sampah menjadi tanggungjawab bersama,” ungkap Wahid, Rabu (12/2).

Target Pemerintah menciptakan Bantul Bersih Sampah 2019 telah dilakukan, belum optimal. Hal itu, seiring meningkatnya jumlah penduduk yang berdampak pada volume sampah terus meningkat. Padahal kesadaran pengelolaan sampah di Bantul juga sudah meningkat.

“Yang dulunya desa tak mengelola sampah, sekarang sudah bermunculan. Bahkan, desa mendapat pemasukan dari pengelolaan sampah,” jelasnya.

Kendati belum seluruh desa berperan aktif dalam mengelola sampah, pihaknya  berjanji akan terus mendorong kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah. Itu sesuai arahan pemerintah pusat untuk menerapkan 30 persen Indonesia Bersih Sampah 2025.

Imbauan pengelolaan sampah itu juga tercantum dalam Perda No 2/2019 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Setiap desa, diwajibkan mengelola sampah di desanya. Desa juga diwajibkan menggunakan suntikan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dari Pemerintah Pusat.

Dijelaskan, dukungan pemerintah untuk mendorong pengelolaan sampah dengan memberikan peralatan pengelolaan sampah. Dari mulai kendaraan pengangkut, rumah pilah sampah, bank sampah dan lainnya. “Rumah pilah sampah sebanyak 30-an. Tersebar di semua Kecamatan,” tuturnya.

Kepala DLH Bantul Arif Budi Nugroho menambahkan, Program Bantul Bersih Sampah akan terus berkelanjutan hingga tahun-tahun mendatang. Meski, kesadaran masyarakat menjadi tantangan, gerakan ini akan terus dilakukan dengan menggandeng stake holder mulai dari tingkat dusun hingga pemerintah.

Dijelaskan pada 2020 ini kita libatkan TNI dan Polri untuk mendukung program tersebut. Harapannya dengan dukungan stake holder gerakan ini dapat mendongkrak semangat warga untuk menjaga kebersihan dengan mengurangi sampah, memilah, dan mendaur ulang sampah. ”Hingga terwujud Bantul bersih, nyaman, aman, sehat, dan sejahtera,” jelasnya (mel/amd)