RADAR JOGJA – Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Jogjakarta mencatat intensitas hujan sangat lebat di beberapa wilayah Jogjakarta. Berdasarkan data mencapai 74,5 milimeter dan berdurasi 1,5 jam. Tercatat pula kecepatan angin mencapai 37 kilometer/jam.
Kepala Staklim BMKG Jogjakarta Reni Kraningtyas meminta warga lebih waspada. Terlebih jajarannya memprediksi kondisi berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Khususnya di rentang waktu siang hingga sore hari.
“Kategori hujan hari ini (14/2) ini tergolong lebat hingga sangat lebat. Tidak hanya jika tapi juga disertai petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah Jogjakarta,” jelasnya, Jumat (14/2).
Imbasnya muncul beberapa titik air di sejumlah lokasi. Mulai sebatas genangan air hingga kategori banjir. Adapula kejadian pohon dan baliho tumbang. Penyebabnya adalah angin kencang yang bertiup cukup intens sepanjang hujan.
Kemunculan hujan terdeteksi dengan keberadaan awan cumolonimbus. Awan penyebab hujan ini mulai terlihat menggelayut dari Sleman sisi utara menuju arah selatan.
“Hujan lebat disebabkan oleh konvergensi atau belokan angin tajam di Jawa Tengah, Jogjakarta dan Jawa Timur bagian barat. Mengakibatkan penumpukan massa udara hangat lembab dan terbentuk cluster awan Cumulonimbus dengan area yang cukup luas,” katanya.
Reni memprediksi kondisi ini berlangsung hingga beberapa hari kedepan. Ini karena pembentukan awan cumolonimbus masih terjadi sewaktu-waktu. Ditambah lagi dengan menghangatnya suhu permukaan air laut selatan Pulau Jawa.
“Diprakirakan dalam dua hari ke depan potensi hujan lebat masih tinggi terjadi di wilayah Jogjakarta. Kami menghimbau warga berhati-hati kalau aktivitasnya luar ruang. Berteduh di tempat yang aman kalau ada hujan deras,” pesannya. (dwi/ila)