RADAR JOGJA – Seorang penumpang dari Singapura dinyatakan positif terpapar Corona virus dalam simulasi penanganan di Bandara Adisutjipto, Kamis (20/2). Pria berusia kisaran 30 tahun ini tak lolos melewati thermal scanner di Terminal B Bandara Internasional Adisutjipto Jogjakarta. Suhu tubuhnya melebihi 38 derajat Celcius.
Pria ini datang bersama rombongan lainnya, pukul 12.00. Dari sekitar tujuh rombongan hanya dia yang tak lolos thermal scanner. Alhasil pria ini langsung diarahkan menuju ruangan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas IV Jogjakarta.
“Itu kenapa teman saya tak boleh ikut? Padahal kami datang bersamaan, kenapa cuma teman saya yang tetap ditahan,” tanya seorang perempuan kepada personel KKP yang bertugas.
Lima menit kemudian dua personel berpakaian hazardous material (hazmat) memasuki ruang kedatangan terminal B. Keduanya terlihat menenteng tabung dengan selang semprotan. Keduanya terlihat membersihkan seluruh ruangan dengan cairan desinfektan.
Tak berselang lama empat personel berpakaian hazmat kuning turut memasuki ruangan. Keempatnya langsung mengevakuasi penumpang positif Corona virus ke dalam ambulans.
Selama proses evakuasi ini, adapula tim yang bertugas di pesawat menyemprot dan memastikan pesawatnya steril dari Corona virus.
Sempat ada kepanikan dari penumpang lainnya. Terlebih setelah mendengar informasi bahwa pasien yang diusung positif Corona. Beberapa reflek menghindar, adapula yang tetap lewat sambil menutup hidung dan mulut.
“Simulasi ini dikondisikan seperti kejadian sebenarnya jika ada penumpang positif Corona yang turun di Jogjakarta. Sebenarnya sudah kami pasang papan pemberitahuan tapi sepertinya belum semua penumpang membaca,” jelas Airport Operation and Services Senior Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Jogjakarta Riyaman.
Riyaman menuturkan simulasi bertujuan untuk mengevaluasi manajemen penanganan Coronavirus. Seluruh personel komunitas bandara dilibatkan secara total. Terutama peran KKP sebagai screenning tahapan awal.
“Tahapan mulai dari datang, screening, pemeriksaan awal, evakuasi dan peawatan di rumah sakit. Semua instansi dilibatkan untuk mengevaluasi efektifitas manajemen penanganannya,” katanya.
Menurut Riyaman simulasi sangatlah penting. Khususnya untuk melihat kesiapan tim yang bertugas di lapangan. Selain itu juga melihat sejauh mana efektivitas komunikasi antar instansi.
Tercatat hingga saat ini bandara Adisutjipto melayani dua rute penerbangan internasional. Keduanya berasal dari Singapura dan Kualalumpur. Total kedatangan penumpang internasional setiap harinya mencapai kisaran 1000 orang.
“Kalau pulang pergi kisaran seribu penumpang yang turun dan naik di Adisutjipto. Simulasi ini akan ada lanjutan hingga Kemenkes mencabut status waspada Corona virus,” ujarnya.
Riyaman memastikan penanganan tak hanya sebatas penumpang. Para kru penerbangan dan pesawat turut dikarantina. Tujuannya untuk mencegah penyebaran corona virus yang dibawa penumpang internasional.
“Pesawat akan dipindahkan ke tempat isolasi khusus. Saat ini kami sudah menyiapkan di dekat gedung AirNav, atau sisi timur bandara. Sterilisasi dengan penyemprotan desinfektan keseluruh badan dan sisi dalam pesawat,” katanya. (dwi/tif)