RADAR JOGJA – Kegiatan wisata air di Kecamatan Turi dihentikan sementara. Itu dilakukan usai adanya kecelakaan air karena susur sungai Sempor di Donokerto, Turi, Jumat (21/2) lalu.
Salah satu Pengelola Desa Wisata Lembah Sempor di Dusun Dukuh, Donokerto Dudung Laksono mengaku kecewa lantaran beberapa pemesanan kegiatan di tempatnya harus dibatalkan. Tercatat, ada empat kegiatan yang diurungkan sampai Maret mendatang. Karena pembatalan kegiatan, dipastikan kerugian bisa mencapai Rp 15 juta. “Tidak hanya Lembah Sempor, namun juga wisata di Kecamatan Turi terkena imbasnya,” ungkap Dudung Senin (24/2).
Dudung sangat menyayangkan adanya kejadian hanyutnya siswa-siwa SMPN 1 Turi dan menimbulkan korban jiwa tersebut. Tidak adanya koordinasi dengan pihak pengelola wisata, membuat masyarakat setempat tidak bisa melakukan pantauan dan evakuasi saat adanya susur sungai. Pada hari kejadian, Dudung mengaku tidak memiliki tamu yang harus dilayani di Lembah Sempor. “Karena saat ada siswa yang minta tolong, dikira bercanda oleh warga. Karena memang saat itu tidak ada tamu yang susur sungai,” bebernya.
Seharusnya, tambah Dudung, kegiatan susur sungai haruslah dibarengi dengan pemberitahuan ke pemerintah desa setempat. Nantinya, masyarakat maupun pengelola akan dikerahkan untuk melayani dan melakukan evakuasi peserta jika diperlukan. Meskipun susur sungai sering dilakukan oleh SMPN 1 Turi, Dudung mengaku baru pertama kali sekolah tersebut melakukan kegiatan tersebut di Lembah Sempor.
Untuk di Lembah Sempor, susur sungai biasa dilakukan sampai jarak 500 meter dari titik wisata. Mereka dilengkapi dengan 15 personel yang akan memastikan keadaan hulu dan berada di titik evakuasi. “Ditambah dengan alat keselamatan seperti helm, jaket pelampung, dan tali tambang. Untuk meminimalisasi adanya kecelakaan,” tambahnya.
Meskipun mengalami penurunan jumlah pengunjung, wisata Lembah Semor masih tetap dibuka. Namun, hanya melayani permainan outbond darat, edukasi tanaman padi serta salak. Dudung berharap, kecelakaan yang tidak ada kaitannya dengan pengelola wisata Lembah Sempor bisa segera pulih. Sehingga pengelolaan tempat wisata bisa kembali ramai pengunjung. (eno/din)