RADAR JOGJA – Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih optimistis tragedi susur sungai yang menimpa siswa-siswa SMPN 1 Turi tidak akan memengaruhi minat wisatawan yang akan menikmati atraksi desa wisata di Sleman.

Saat ini, pihaknya tengah melakukan penguatan terhadap desa wisata. Ini dilakukan agar desa bisa menghasilkan unique point selling. Dengan adanya keragaman produk atraksi desa-desa wisata ini, kejadian tersebut tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kunjungan ke desa wisata.

Ningsih mengaku, sistem kerja standar operasional prosedur (SOP) dari desa wisata juga telah dilakukan. Banyaknya kunjungan berulang karena telah melihat dan menyaksikan SOP dari desa-desa wisata yang telah dikunjungi. ”Jadi, tidak hanya menjamin kenyamanan pengunjung tetapi juga keamanannya,” tutur Ningsih, Senin (25/2).

Untuk desa wisata yang memiliki atraksi susur sungai, early warning system atau sistem peringatan dini dengan cara komunikasi intens antara personel yang di hulu dengan personel yang ada di lokasi kegiatan juga telah dimiliki. Jika ada tanda-tanda beresiko seperti debit air meningkat, akan ada perintah melalui alat komunikasi untuk segera menghentikan kegiatan.

Seperti halnya pada pengelola Desa Wisata Tunggul Arum yang memiliki atraksi tracking ke wilayah hutan area Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) sudah sudah dikoordinasikan dengan pengelola TNGM. Selain itu, pihaknya secara rutin melakukan pelatihan pemandu tracking dan outbound secara rutin. “Termasuk sudah dilakukan 2019 dengan dana dana alokasi khusus (DAK), dengan sasaran pemandu wisata di desa wisata yang memiliki atraksi baik susur sungai maupun tracking di daerah hutan. “Selalu ditekankan safety atau keselamatan yang paling diprioritaskan,” ungkap Ningsih.

Meskipun demikian, dia akan memastikan kembali seluruh SOP yang dimiliki pengelola desa-desa wisata untuk lebih memberikan pemantapan baik bagi pengelola desa wisata dan juga wisatawan. Ningsih juga memberikan apresiasi serta mengucapkan terima kasih kepada pengelola dan masyarakat di Desa Wisata Sempor yang sigap segera turun melakukan tidakan awal penyelamatan anak-anak saat terjebak arus Sungai Sempor. “Serta kepada FORKOM Desa Wisata yang segera berkoordinasi dan memberikan bantuan di lokasi,’’ ujarnya. (eno/din)