RADAR JOGJA – Sebagai upaya mendukung pembudidaya ikan dan petani tambak udang di era industri 4.0, startup PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB) menciptakan aplikasi berbasis sektor perikanan FisTx. Aplikasi untuk melakukan pencatatan dan efisiensi dalam budidaya ini diluncurkan 17 Februari lalu di hadapan pembudidaya ikan dan petani tambak udang Bantul.

CEO PT MSMB Bayu Dwi Apri Nugroho menjelaskan, FisTx juga berfungsi sebagai akses bagi mitra dan target end user. “Melalui platform ini petambak dapat mengetahui kondisi tambak mereka dan mendapatkan rekomendasi perlakuan yang tepat dalam budidaya ikan dan udang,” jelasnya di sela peluncuran FisTx di Balai Srigading Pantai Samas Kecamatan Sanden, Bantul.

Beberapa keunggulan yang ditawarkan FisTx adalah FisTx Oasse Pond (kolam portable) Baracuda, FisTx Aquagram (alat ukur kualitas air autonom) yang dilengkapi dengan 5 sensor, serta probiotic dan multivitamin untuk menunjang kualitas budidaya yang mencakup FisTx Rhodoplus, FisTx Bactoplus, FisTx Super Aqua, dan FisTx Chemo Attraktant.

Menurut Bayu, sektor perikanan Indonesia memiliki potensi yang besar. Terbukti dari 15 persen wilayah administrasi tingkat desa atau kelurahan berada di tepi laut. Hampir 22 persen penduduk desa menggantungkan sumber penghasilan utama mereka pada sub sektor perikanan. Kebutuhan sumber daya perikanan pun terus meningkat mencapai 54,5 kg per tahun. 

“Udang menjadi salah satu komoditas yang semakin banyak dibudidayakan. Namun, tingkat produktivitas petambak udang terus menurun setiap tahun,” jelasnya.

Menurutnya, penyebab menurunnya produktivitas antara lain adanya penyebaran penyakit dan penanganan yang buruk terhadap limbah pada tambak. 

“Kami bermisi untuk menjadi oase serta solusi yang holistik di perikanan. Dengan sebuah aplikasi yang multifungsi, FisTx hadir sebagai sahabat dan mitra pembudidaya ikan dan udang di Indonesia, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petambak ikan dan udang melalui inovasi teknologi,” lanjut Bayu.

Direktur KKP Coco Kokarkin Soetrisno yang turut hadir menyebutkan, memasuki tahun 2020 perkembangan jumlah tambak udang meningkat dua kali lipat. Dengan adanya FisTx, jumlah tambak diharapkan dapat meningkat hingga empat kali lipat. 

“Selain itu juga mampu menjadi solusi harga pasar ketika hasil panen melimpah dan harga jual anjlok, sehingga petani ataupun nelayan tidak mengalami kerugian,” ujarnya.

PT MSMB sendiri merupakan startup yang dikembangkan oleh UMG Idealab besutan inovater teknologi Kiwi Aliwarga. FisTx merupakan ide yang tercetus darinya sejak pertengahan tahun 2017. Tujuannya untuk menuju demokratisasi dan urbanisasi pertambakan udang.

Dengan adanya kemudahan teknologi, Kiwi berharap lebih banyak pemuda Tanah Air yng memiliki minat dalam pertambakan.

“Apalagi, dalam 10 tahun ke depan Indonesia akan mengalami masa bonus demografi dan di sisi lain kita dihadapkan pada tantangan ketahanan pangan. Nantinya, para pemuda inilah yang diharapkan mampu menjadi garda depan dalam ketahanan pangan Indonesia di perikanan,” harapnya. (sky/tif)