RADAR JOGJA – Masyarakat Jogjakarta tak perlu panik dalam mewaspadai corona virus disease 2019 (Covid-19). Persiapan seluruh instansi dan fasilitas kesehatan sudah sangat siap. Mulai dari tingkat puskesmas, rumah sakit hingga rumah sakit rujukan pengawasan.

Tercatat untuk saat ini ada empat rumah sakit rujukan. Selain RSUP Sardjito dan RSUD Panembahan Senopati Bantul adapula RSUD Wirosaban Kota Jogja dan RSUD Wates. Dua rumah sakit terakhir ditunjuk karena dianggap memiliki sarana dan prasarana yang lengkap.

“Benar sekarang jadi empat, karena dari Menteri Kesehatan minta ada penambahan. Secara nasional dari 100 menjadi 137 rumah sakit rujukan. Jogjakarta kebagian dua, akhirnya RSUD Wirosaban dan RSUD Wates yang dianggap siap,” jelas Kepala Dinas Kesehatan DIJ Pembajoen Setyaning Astutie ditemui di Pracimasono Kompleks Kantor Kepatihan, Kamis (5/3).

Pembajoen memastikan keempat rumah sakit sangat layak. Pertimbangannya masing-masing rumah sakit memiliki fasilitas ruang isolasi. Fungsinya untuk merawat secara intens baik terduga maupun pasien positif Covid-19.
Detail ruang isolasi, RSUD Panembahan Senopati Bantul memiliki empat ruang isolasi. RSUD Wates memiliki empat ruang isolasi. Sementara untuk RSUD Wirosaban Kota Jogja memiliki sepuluh ruang isolasi.

“Sardjito setahu saya ada banyak, karena disana merupakan rujukan tertinggi dan nasional. Sebelumnya juga sudah dipakai untuk penanganan TB (tuberculosis),” katanya.

Pertimbangan lain adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit. Untuk menjadi rumah sakit rujukan setidaknya wajib ada dokter spesialis paru. Jika tak ada setidaknya ada dokter penyakit dalam yang memiliki kompetensi bidang paru.

Disisi lain Pembajoen sudah sedikit sambat. Terkait ketersediaan stok masker dan alat pelindung diri (APD). Tercatat jumlah di masing-masing rumah sakit mulai berkurang. Apabila dibiarkan akan berdampak pada pelayanan kesehatan yang optimal.

“Jadi harus punya kemampuan merawat pasien dengan dugaan Covid-19. Nah kalau untuk masker dan APD prioritaskan kepada rumah sakit rujukan,” ujarnya.

Tak hanya rumah sakit rujukan, Pembajoen meminta rumah sakit dan puskesmas bergerak aktif. Rumah sakit dapat mengambil peran penanganan awal. Berupa pemantauan sebelum diputuskan untuk rujukan. Sementara untuk Puskemas memiliki peran edukasi dan penyisiran.

“Kami sudah buka posko hotline untuk informasi seputar Covid-19. Silahkan menghubungi 08112764800 untuk semua informasi. Atau jika masyarakat ada informasi, juga bisa menghubungi nomor ini,” katanya. (dwi/tif)