RADAR JOGJA – Menjaga lingkungan menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Salah satunya dengan reboisasi dan komitmen untuk mewujudkannya. Berangkat dari situ, PT Taspen (Persero) memberikan bantuan dalam Seremoni Pembangunan Hutan Bambu Program Pelestarian Alam di  Kawasan Hutan Tujuan Khusus (KHDTK) Wanagama.

Diwakili oleh Kepala Cabang Taspen Jogjakarta Iwan Junaidi yang menyerahkan bantuan senilai Rp 290.500.000 secara simbolis kepada Rektor UGM Prof Panut Mulyono, Rabu (4/3) lalu di Gunungkidul.

Pemberian bantuan tersebut merupakan bagian dari kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Taspen dalam menciptakan kelestarian alam yang berkelanjutan. Bagi PT Taspen Persero, bantuan ini adalah wujud komitmen mereka pada lingkungan, seperti disampaikan Iwan Junaidi pada sambutannya.

”Bantuan ini berikan sebagai wujud komitmen PT Taspen (Persero) pada kegiatan yang berorientasi pada pelestarian alam serta pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan,” ujarnya.

Pihaknya meyakini bahwa kemajuan perusahaan tidak terlepas dari pengaruh kondisi sosial, lingkungan dan ekonomi yang berada di sekitar wilayah kerja PT Taspen (Persero). ”Kami juga harus bertumbuh bersama dengan memperhatikan kepentingan para shareholder dan stake holder kami,” ungkapnya.

Selain penyerahan bantuan pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan prasasti pembangunan hutan bambu oleh  Kegiatan Pelestarian Hutan Bambu Wanagama. Kegiatan ini sebagai bagian dari gerakan 1000 desa bambu yang menjadi rencana  strategis KLHK dan Yayasan Bambu Lestari. Khususnya klaster Jogjakarta dalam upaya mengatasi mitigasi perubahan iklim.

Dalam mendukung kegiatan Pelestarian Hutan Bambu Wanagama yang berada di lokasi petak  7, 13 dan 16 ini, Taspen memberikan bantuan berupa bibit tanamam bambu petung total sebanyak 2.300 bibit yang telah ditanam secara bertahap. Penanaman tahap 1 telah dilakukan sesuai target yaitu sebanyak 1.100 bibit di atas lahan seluas 1 hektare

Demplot hutan bambu Wanagama yang memiliki total luas 2 hektare ini rencananya dikembangkan menjadi 10 hektare dan dikelola secara intensif menjadi ekosistem bambu. Keberhasilan  pengelolaan Hutan Bambu Wanagama nantinya dapat menjadi referensi dan wisata edukasi  bagi masyarakat pada umumnya.

Rektor UGM Panut Mulyono mengatakan, UGM berkomitmen akan menjaga dan mengelola sebaik-baiknya bantuan yang diberikan. ”Harus dirawat baik-baiknya, agar kelestarian hutan yang dapat mendukung kehidupan umat manusia ini bisa kita jaga dengan baik,” tuturnya. (ila)