RADAR JOGJA – Para pelajar SMA/SMK di Kota Jogja sudah mulai mendaftar menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) 2020. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Jogja akan melakukan seleksi pada para pendaftar.
Pendaftaran sendiri sudah dibuka sejak Senin (2/3) lalu hingga Minggu (8/3) esok. Dispora Kota Jogja sudah meminta sekolah-sekolah mengirimkan pelajar terbaiknya. Diutamakan pelajar kelas X. Setiap harinya ada puluhan pelajar SMA/SMK di Kota Jogja yang melakukan pengumpulan berkas administrasi. Masih dengan seragam, mereka mendatangi kantor Dispora Kota Jogja, di kompleks Balai Kota Jogja.
Kepala Bidang Pemuda Dispora Kota Jogja Drs Wisnu Sanjaya, M.Eng menyebut, sudah ada ratusan berkas administrasi yang disampaikan para siswa SMA/SMK di Kota Jogja. Minat pelajar di Kota Jogja untuk mendaftar menjadi Paskibraka, dinilainya sangat tinggi. “Antusiasnya sangat tinggi,” kata Wisnu didampingi Kepala Seksi Kelembagaan Pemuda Dispora Kota Jogja Ambarwatie SE, kemarin (6/3).
Menurut dia, untuk menjadi calon Paskibraka, Dispora menetapkan beberapa syarat. Yang juga berlaku secara nasional. Di antaranya tinggi badan untuk pria minimal 170 sentimeter dan 165 sentimeter untuk perempuan. “Tak hanya secara fisik, para calon Paskibraka juga disyaratkan berprestasi secara akademik,” ungkapnya.
Wisnu menambahkan, nantinya dari ratusan pendaftar akan dilakukan seleksi. Proses seleksi akan dilakukan pada 14 Maret hingga 17 Maret 2020. Tapi sebelumnya, akan diadakan technical meeting seleksi yang akan dilaksanakan pada Kamis (12/3) di Grha Pendawa Balai Kota Jogja pada pukul 13.00-17.00.
Peserta seleksi sendiri akan melalui beberapa tahapan seleksi. Di antaranya, seleksi kesehatan dan posturisasi tingkat Kota, seleksi kesamaptaan dan baris-berbaris tingkat Kota, seleksi wawancara dan pantukhir tingkat Kota dan seleksi wawancara dan posturisasi tingkat Provinsi.
Nantinya, dalam proses seleksi para calon Paskibraka Kota Jogja ini akan menjalani penyaringan dari fisik, ketrampilan, pemahaman budaya hingga perilaku. Seleksi melibatkan berbagai pihak untuk menilainya. “Jadi yang terpilih nanti benar-benar yang terbaik,” tutur Wisnu. (*/pra)