RADAR JOGJA – Pemkot Jogja sudah melakukan pengusutan atau tracing dari balita yang dinyatakan pisitif terkena Corona Virus Disease 2019 (Covid19) korona. Hasilnya ditemukan ada 16 orang yang dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

Enam belas ODP tersebut ditemukan di Kecamatan Umbulharjo dan Mergangsan. Mereka dimasukkan ODP karena dalam beberapa hari belakangan pernah kontak langsung dengan balita yang dinyatakan posiitf terkena korona. “Hasil tracing kami menemukan 16 ODP, dan hasil tes semuanya negatif terkena korona,” kata Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi, Selasa (17/3).

Dalam protokol penanganan korona, masyarakat yang pernah kontak dengan pasien posiitf korona akan dimasukkan dalam kategori ODP. Jika dinyatakan positif terkena korona, kemudian dinyatakan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). “PDP itu yang dirawat di RS, kalau ODP kami minta membatasi kontak dengan orang lain dulu selama masa inkubasi,” jelasnya.

HP menjelaskan, setelah ditemukan ada pasien positif korona, tim Dinas Kesehatan Kota Jogja langsung melakukan tracing, riwayat siapa saja yang pernah kontak dengan pasien. “Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan RT dan RW di wilayah ODP tersebut,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu HP juga mengonfirmasi beredarnya notulen rapat Forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkompica) Umbulharjo, yang etrsebar di masyarakat. Dia menegaskan, dalam penanganan korona tidak ada isitilah zona merah. “Tidak ada zona merah, biru, hijau, itu hanya istilah yang berkembang di masyarakat. Yang ada PDP dan ODP,” tegasnya.

Karena itu, mantan wartawan itu meminta warga Kota Jogja tidak perlu panik. Tapi dia meminta warga untuk tetap waspada dan terus menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Terkait dengan maraknya hoaks, HP menyebut sudah ada posko induk penanganan korona di DIJ.

Terpisah, Camat Umbulharjo Rumpis Tri Mintarta mengaku kaget dengan beredarnya notulen rapat Forkompica tersebut. Menurut dia, hasil rapat tersebut bukan untuk konsumsi publik. “Notulen yang sudah beredar kurnag bisa dipertangungjawabkan,” tegasnya.

Meski dia mengakui, kawasan Umbulharjo sebagai kecamatan terluas di Kota Jogja, meningkatkan kewaspadaanya. “Karena kana da terminal dan pasar induk,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya telah memberikan imbauan-imbauan kepada masyarakat terkait pencegahan korona dan imbauan untuk tidak panik melalui media sosial. “Imbauan tersebut kami sebar luaskan melalui grup-grup di Whatsapp,” imbuhnya.

Dia juga mengimbau untuk setiap kantor-kantor kelurahan menyediakan wastafel lengkap dengan sabun dan hand sanitizer. “Itu sudah kami siapkan,” katanya.

Dia berharap masyarakat untuk tetap kondusif dan tidak mengalami kepanikan. Dia  mengimbau kepada masyarakat khususnya warga kecamatan Umbulharjo untuk tetap tenang dan selalu waspada. “Menjaga kesehatan dan kebersihan perlu. Dan menghindari salaman terlebih dahulu,” imbuhnya. (cr1/pra)