RADAR JOGJA – Sterilisasi fasilitas publik berupa penyemprotan disinfektan mulai berlaku rutin. Diawali dengan penyemprotan di enam titik parkir besar di Kota Jogja. Diantaranya taman parkir Jalan Senopati, Ngabean, Abu Bakar Ali, Pasar Sore Malioboro, Sriwedari dan Limaran.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja Agus Arif Nugroho menuturkan taman parkir adalah akses pertama wisatawan. Terlebih lokasi tersebut menjadi titik persinggahan manusia dari berbagai lokasi. Sehingga wajib mendapatkan tindakan pencegahan penyebaran Covid-19.
“Domain kami bidang Perhubungan dalam hal ini parkir. Ini adalah titik selamat datang pertama saat berkunjung ke tempat wisata. Sesuai arahan pimpinan, kami melakukan tindakan pencegahan penyebaran sesuai tupoksi kami,” jelasnya, ditemui di Malioboro, Rabu (18/3).
Tak hanya bergerak sendiri, pihaknya juga menggandeng pengelola parkir setempat. Harapannya muncul kepedulian bersama. Khususnya dalam menggaungkan pencegahan penyembaran Covid-19.
Dalam aksi perdana ini, Dishub Kota Jogja menyiapkan 4.500 liter disinfektan. Penyemprotan memanfaatkan mobil tangki operasional milik BPBD DIJ. Adapula mobil penyapu jalan milik Pemkot Jogja.
“Ke depannya juga akan melakukan penyemprotan parkiran tepi jalan umum. Tapi kami tetap menghimbau agar warga melakukan pembersihan secara mandiri tanpa harus menunggu gerakan dari pemerintah,” katanya.
Penyemprotan keenam titik diawali pukul 08.00 di parkiran Senopati. Berlanjut dengan sterilisasi di kawasan parkir Ngabean. Titik terakhir adalah kawasan parkir Sriwedari dan Limaran.
“Pastinya rutin untuk penyemprotan, tapi untuk waktu menyesuaikan dan evaluatif,” ujarnya.
Kepala BPBD DIJ Biwara Yuswantana mendorong agar sikap menjaga kebersihan menjadi kesadaran bersama. Adanya aksi penyemprotan disinfektan merupakan pemicu. Dengan harapan muncul aksi kebersihan secara mandiri.
Kebijakan Gubernur DIJ, lanjutnya, berlaku baku kepada semua elemen. Artinya pencegahan penyebaran Covid-19 merupakan tanggungjawab bersama. Terutama untuk kawasan yang masuk dalam lingkup rung pubik.
“Trigger agar masyarakat terdorong melakukan upaya sterilisasi di wilayah masing-masing. Secara akumulatif membuat daerah tinggal lebih aman, nyaman dan sehat,” katanya. (dwi/tif)