MUNGKID – Berbagai partai politik di Kabupaten Magelang menyodorkan dua pilihan pasangan bakal calon bupati ke masyarakat. Dua pasangan itu diajukan dengan berbagai pertimbangani. Mereka akan berebut pengaruh untuk pemilihan bupati saerentak pada pertengahan tahun ini.

Zaenal Arifin SIP (bupati petahana)-Edi Cahyana dengan singkatan Padi maju diusung PDIP, PKB, PPP, PAN dan Demokrat. Sementara pasangan Zaenal Arifin SH (Wabup Magelang)-Rohadi Pratoto dengan jargon Zaroh diusung Gerindra, Golkar, dan PKS.

Zaenal Arifin SIP mengaku majunya kembali dalam pilkada tahun ini tidak lepas dari dawuh para sesepuh dan senior. Ia juga mendapat dukungan dari parpol di bawah Koalisi Kerakyatan yang memberikan kepercayaan untuk bersama maju dalam Pilkada 2018.

“Tentunya kami berterima kasih dan berusaha yang terbaik untuk Kabupaten Magelang,”katanya.Jika dipercaya memimpin kembali, maka ia akan menambal yang masih kurang di Kabupaten Magelang.

Upaya ini akan dilakukan bersama lima parpol pendukung untuk melengkapi kekurangan yang ada.”Kekurangan banyak hal. Ini yang mendasari maju kembali,” katanya.

Adapun program unggulan, ia akan merintis kemajuan teknologi untuk daerahnya. Koneksitas dan intregasi jajaran terkait diperlukan untuk mempercepat pembangunan. “Dengan kebersamaan parpol yang ada, tentu membangunnya lebih mudah. Untuk membangun lebih sejahtera,” katanya.

Zaenal Arifin (wabup) menyatakan alasan maju kembali dalam pilkada tahun ini karena ingin membangun Kabupaten Magelang ke arah yang lebih baik. Program utama suatu pemerintahan ada dua kewajiban, tentang kesejahteraan dan melayani masyarakat.

Kedua hal ini dijabarkan menjadi beberapa hal. Kemudian menjadi tugas bersama dengan Rohadi Pratoto ketika nanti dipercaya memimpin Kabupaten Magelang.

Adapun beberapa program unggulan pasangan Zaroh terdapat di sektor pertanian, pariwisata, dan UMKM. Selain itu, majunya kembali dalam pilkada ini karena merasa prihatin bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Magelang lebih tinggi daripada angka kemiskinan tingkat nasional.”Kami berdua memiliki tekad, bagaimana nanti ketika dipercaya memimpin angka kemiskinan bisa turun,” katanya.

Selain parpol pengusung, pasangan Zaroh juga mengaku mendapatkan dukungan dari parpol nonparlemen. Seperti Hanura, Nasdem, PBB, Idaman, dan Perindo. Dari berbagai parpol itu, sudah ada yang menjalin komunikasi sejak tiga bulan lalu hingga beberapa waktu belakangan.”Ini beberapa parpol mempercayakan kepada kami, optimistis untuk maju,”jelas Zaenal.

Berdasarkan pemilu terakhir, parpol pengusung pasangan Zaroh, yakni Gerindra memiliki 9 kursi, Golkar 6, dan PKS 3. Total ada 18 kursi. Sementara parpol pendukung pasangan Padi yakni PDIP 10 kursi, PKB 9, PPP 5, PAN 5, Demokrat 3. Totalnya 32 kursi. (ady/laz/mg1)