BANTUL – Target Bupati Bantul Suharsono mewujudkan Kabupaten Bantul terang benderang, tampaknya bakal menemui kendala. Yang paling mencolok adalah perawatan lampu penerangan jalan umum (LPJU). Sebab, pengadaan ratusan LPJU setiap tahunnya ternyata tak disertai dengan ketersediaan perangkat maintenance yang memadai.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul Aris Suharyanta menyebutkan, jumlah LPJU milik pemkab saat ini sekitar 5.000 unit. Tersebar di seluruh penjuru wilayah Kabupaten Bantul. Kondisi ini berbanding terbalik dengan perangkat perawatan.

Perangkat perawatan utama seperti armada skylift atau mobil hidrolis misalnya, Dishub hanya memiliki satu unit. “Itu pun armadanya sudah berumur tujuh tahun. Hasil pengadaan 2011 lalu,” jelas Aris di kantornya, Senin (5/2).

Karena kondisi yang tak seimbang, armada skylift ini tak pernah berhenti beroperasi. Bahkan, tak jarang beroperasi selama 24 jam. Sebab, perbaikan LPJU saban harinya mencapai 15 titik. Menurutnya, armada ini juga kerap dipinjam instansi lain seperti Satpol PP untuk menertibkan baliho. “Tenogone ngoyo,” ucapnya.

Sekretaris Dishub Kusmardiono mengungkapkan hal senada. Menurutnya, Dishub pernah mengusulkan penambahan armada skylift pada APBD 2017. Hanya, anggaran pengadaan ini terkena rasionalisasi sehingga dicoret. “Karena idealnya ada dua skylift ukuran besar dua unit dan ukuran kecil satu unit,” ujarnya.

Selain untuk mempermudah perawatan, rencana pengadaan ini juga disebabkan armada skylift lama kerap mengalami kerusakan. Saking parahnya, mesin hidrolis yang berfungsi menaikkan dan menurunkan juga telah menunjukkan gejala kerusakan. “Kalau rusak harus diservis di Sidoarjo (Jawa Timur),” tambahnya. (zam/laz)