Keraton Yogyakarta mengepakkan sayap ke seluruh dunia. Kiprahnya menembus dunia.

Terbaru, Keraton Yogyakarta mengirimkan tim kesenian ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Tim yang dipimpin Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi tersebut terdiri 35 penari dan pengrawit. Mereka tampil di Museum Louvre Abu Dhabi dengan menampilkan tujuh tarian.

Selama dua hari yakni 2 dan 3 Februari, mereka menunjukkan tarian khas Keraton Yogyakarta. Pada hari pertama, ditampilkan empat tarian. Yakni, Klana Raja, Beksan Menak: Umarmaya-Umarmadi, Pethilan Topeng: Surawasesa Gandrung, dan Bedhaya Angron Sekar.

Pada hari kedua, tim kesenian tersebut menyuguhkan tiga tarian. Yakni, Srimpi Pandelori, Beksan Menak: Rengganis-Widaninggar, dan Wayang Topeng: Sekartaji Boyong.

Selama di Abu Dhabi, rombongan tim kesenian juga mengunjungi sejumlah sekolah untuk pelatihan menari dan membuat wayang bagi pelajar kelas 7 sampai 10. Selain itu, mereka juga memperkenalkan berbagai kekayaan budaya yang ada di Keraton Yogyakarta.

Direktur Museum Louvre Abu Dhabi Manuel Rabate menyatakan sangat senang dapat menghadirkan kelompok tari dan pemusik gamelan dari Keraton Yogyakarta. Menurutnya, penampilan tim kesenian Keraton Yogyakarta sangat bagus.

Dalam laman resmi Museum LAD dinyatakan, tari-tarian Keraton Yogyakarta terdapat unsur-unsur dari India, Islam, dan kebudayaan asli Jawa dalam. Kesenian Keraton Yogyakarta masih terus dipelajari dan dilestarikan baik oleh masyarakat maupun keluarga Keraton Yogyakarta, termasuk puteri-puteri raja. (*/amd/mg1)