HOREE…TERBANG: Dua bocah tunanetra saat diajak terbang dengan pesawat milik FASI atas undangan Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Novyan Samyoga, di atas langit Jogja, kemarin. Helmi Raihan Mu'afa (kiri), dan Cintia Larasati (kanan). (SETIAKY A. KUSUMA/RADAR JOGJA)
JOGJA – Impian dua bocah tunanetra untuk bisa meraba, bahkan merasakan naik pesawat, akhirnya menjadi kenyataan Sabtu (24/2). Dua bocah tunanetra itu, Cintia Larasati dari SLB 1 Wonosari, dan Helmi Raihan Mu’afa, diundang secara khusus ke Hanggar FASI di Lanud Adisutjipto.
Cintia dan Helmi beberapa hari lalu sempat viral di media sosial (medsos). Dalam videonya, meski tak bisa melihat, mereka terlihat bersemangat dan puas saat hanya bisa meraba pesawat yang dipamerkan dalam Jogja Air Show (JAS) 2018 di Pantai Depok, Bantul.
Tapi, angan-angan itu akhirnya benar terwujud saat mereka diundang oleh Komandan Lanud Adisutjipto Marsma TNI Ir Novyan Samyoga MM untuk datang ke hanggar untuk mendekat, meraba, bahkan terbang dengan pesawat di atas langit Jogja.
Marsma Novyan Samyoga mengaku terharu ketika melihat di Youtube yang sempat viral beberapa waktu yang lalu usai perhelatan JAS 2018. “Dari situlah saya mengundang mereka, tidak hanya hadir merasakan dan meraba, namun kami menggajak mereka untuk terbang dengan pesawat,” katanya.
Dikatakan, memberikan kesempatan terbang ini adalah wujud dari kepedulian sesama kepada mereka yang memiliki keterbatasan fisik. “Mereka juga milik kita yang perlu diperhatikan,” tambah Danlandu.
Sebelum terbang, kedua bocah tunanetra itu diberikan paparan dan wawasan pengetahuan mengenai pesawat terbang dan joy flight oleh Kasibinpotdirga Mayor Pnb Iwan Setiawan. Selanjutnya diajak untuk melihat dan mendekat ke pesawat, lalu terbang.
Helmi Raihan Mu’afa mengatakan, baginya moment ini merupakan peristiwa yang sangat berharga karena bisa dekat dengan pesawat, bahkan dapat ikut terbang membelah angkasa. “Senang sekali ya,” katanya.
Demikian juga Cintia Larasati. Ia mengaku sebelumnya hanya tahu bentuk miniatur pesawat, tapi kini bisa meraba sendiri bentuk pesawat terbang. “Bangga bisa meraba langsung pesawat dan diajak terbang. Tapi saya masih bingung bentuk pesawat itu,” ujarnya polos.
Sumirah, guru pendamping mereka mengatakan, selama ini siswa-siswanya yang tunanetra hanya pegang miniatur pesawat terbang, “Mereka senang sekali ketika diundang Danlanud untuk meliahat langsung dan merasakan terbang melihat Kota Jogja,” katanya. (sky/laz/mg1)
