JOGJA – Setelah ditetapkan sebagai Daerah Tertib Ukur 2017, Kota Jogja mendapat bantuan dari Kementerian Perdagangan. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 950 timbangan digital bantuan dari kementerian diserahkan ke pedagang pasar tardisional. Dengan timbangan digital tersebut, selisih timbangan bisa diminimalkan.

“Kalau dengan timbangan digital ini toleransi selisihnya hanya lima gram, kalau yang manual bisa sampai 20 gram, kalau beli brambang sudah signifikan selisihnya,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Metrologi Legal Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Jogja Muhammad Ashari di sela penyerahan timbangan digital tahap pertama di kantor UPT Metrologi Legal, Senin (5/3).

Timbangan digital yang diberikan berupa timbangan meja dengan kapasitas 15 kilogram. Ashari menambahkan, pihaknya sudah rutin melakukan tera ulang terhadap alat ukur atau timbangan yang digunakan pedagang di pasar tradisional. Timbangan yang dipakai kebanyakan adalah timbangan manual. Hasilnya, sekitar 50 persen timbangan yang ditera dalam kondisi baik.

“Jika tidak tepat, biasanya karena timbangan kotor, jadi kurang peka,” katanya.

Hal itu diakui oleh salah seorang pedagang di Pasar Kotagede Salbiyah yang mengaku lebih mantap dengan timbangan manual. Menurut dia, biasanya dengan timbangan manual pembeli meminta agar hasil timbangan dilebihkan sedikit. “Istilahnya minta agar timbangannya diangetin,” ungkapnya.

Tapi dengan pemakaian timbangan digital, transaksi seperti itu dinilainya akan sulit karena angkanya langsung muncul. “Tidak tahu juga mengoperasikannya,” lanjutnya.

Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi juga meminta para pedagang yang mendapat bantuan timbangan digital supaya bisa memanfaatkan sebaik-baiknya. Menurut HP, sapannya, dengan timbangan digital untuk memastikan baik pedagang maupun pembeli tidak ada yang dirugikan. HP juga mengingatkan supaya pedagang tertib melakukan tera ulang tiap setahun sekali. “Setelah diberi timbangan ini tetap ahrus tera ulang tiap tahun,” pesannya.

Kepala Disperindag Kota Jogja Maryustion Tonang menambahkan, bantuan 950 timbangan digital yang dibagi dalam dua termin. Tapi karena jumlah pedagang di 30 pasar tradisional di Kota Jogja yang mencapai sekitar 15 ribu dilakukan seleksi. Mulai dari pedagang yang beraktivitas di pasar tradisional, ber-KTP Kota Jogja hingga lunas pembayaran retribusi pasarnya. (pra/ila/mg1)