JAKARTA – Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dinilai sebagai sosok yang tepat disandingkan dengan Joko Widodo di Pemilu Presiden 2019.
Keduanya akan saling melengkapi dan menjadi kekuatan baru dalam menata Indonesia.

“Karena dari sudut leadership (Jokowi-Hary Tanoe) akan tumbuh kekuatan baru menata negeri ini,” kata Pengamat Komunikasi Politik Emrus Sihombing merespons survei Lembaga Media Survei Nasional (Median) Senin (16/4).
Seperti diketahui, Median menerbitkan hasil survei elektabilitas kandidat capres-cawapres di Pilpres 2019. Pasangan Jokowi-Hary Tanoe disebut memiliki elektabilitas sebesar 41,8 persen. Pada survei yang sama, Partai Perindo yang dinakhodai oleh Hary Tanoe itu juga dinyatakan menjadi partai baru yang terkuat.

Emrus menerangkan Indonesia memerlukan sosok pemimpin negarawan, pluralis dan mampu merangkul semua lapisan masyarakat. Hal itu dikarenakan Indonesia memiliki segudang persoalan dari berbagai aspek, seperti ekonomi, hukum dan bidang lainnya. Kriteria itu dinilai cocok disematkan pada Hary Tanoesoedibjo yang bukan semata populer atau cerdas, namun Hary Tanoe juga memiliki visi misi yang jelas bersama partai yang dipimpinnya yakni Partai Perindo. “Pak Hary Tanoe punya semua itu. Dia (Hary Tanoe) mampu menjadi role model bagi masyarakat. Fenomenal sudah, sukses apalagi. Jiwa kepemimpinan bagus, itu poin penting,” kata Emrus.

Dosen ilmu komunikasi dan politik ini menjelaskan seorang pemimpin harus juga harus mampu merangkul semua golongan dan bertindak adil, termasuk dalam menyebarluaskan pemerataan pembangunan dan mampu memberikan fasilitas atau kemudahan untuk seluruh rakyat. “Banyak tantangan lain Indonesia ke depan yang bukan hanya meningkatkan pendapatan negara, tetapi bagaimana seorang pemimpin mampu meratakan pembangunan,” ujarnya.

Bahkan, Emrus menjelaskan keduanya memiliki kecocokan visi. Dalam setiap kesempatan seringkali gagasan Hary Tanoe melengkapi Jokowi. Menurut dia pandangan Hary Tanoe ada sangkut pautnya dengan gagasan Presiden Joko Widodo. “Seperti membangun infrastruktur dan membangun IT di Indonesia, karena dengan IT semua cita-cita pembangunan, perbankan dan pelayanan publik semakin terbuka,” kata Emrus.

Selain itu, Emrus mengatakan pada Pilpres 2019 diperlukan pasangan Capres-Cawapres yang mampu menyajikan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain itu, peduli dengan budaya dan martabat bangsa Indonesia.”Pak Hary Tanoe tokoh yang mampu merangkul semua suku, agama, ras dan seluruh lapisan masyarakat. Jadi, tepat rasanya jika disandingkan dengan Jokowi,” jelasnya.(pra/ong)