SLEMAN – Artjog kembali menyapa masyarakat Jogja. Pada gelaran yang sudah ke sebelas ini, tak hanya sebatas pada seni rupa saja. Tetapi, juga seni visual termasuk film, desain, arsitek, fesyen, dan ke depannya dunia kuliner.
Mengusung tema Enlightenment atau pencerahan, Artjog berupaya memperlihatkan kaitan seni dalam realitas dan tantangan budaya global saat ini.
“Dengan banyak penyegaran, tema ini semoga bisa jadi pencerahan,” ucap Direktur Artjog Heri Pemad di Artotel, Kamis (26/4).
Artjog sendiri akan diadakan pada 4 Mei hingga 4 Juni di Jogja National Museum (JNM).
Menurut salah satu kurator Bambang Witjaksono, tema ini merupakan lanjutan dari tema tahun sebelumnya yakni Changing Perspective. “Jadi setelah pemikiran diubah, ada pencerahan,” tegasnya.
Sebanyak 54 seniman yang terlibat tidak hanya dari Jogjakarta namun juga seniman nasional. Ada pula sembilan seniman luar negeri seperti Ronald Ventura dari Filipina dan Hiromi Tangi dari Australia.
Nantinya pengunjung dapat mengapresiasi 22 karya instalasi, 22 karya dua dimensi, lima video, lima patung, dan pertunjukan. Untuk tahun ini, Mulyana sebagai commission artist akan menyuguhkan karya bernuansa bawah laut berjudul Sea Remembers. Karya dengan teknik rajutan tersebut akan menyambut pengunjung di muka gedung JNM. “Tahun ini lebih banyak seniman yang punya ruang sendiri, satu seniman satu ruang,” tambah Bambang.
Project Director Gading Narendra menjelaskan, Artjog akan mengokupasi hampir seluruh area JNM. Termasuk Pendoppo Ajiyasa yang akan digunakan untuk venue merchandise dengan 79 tenant dari berbagai institusi, komunitas, dan seniman.
“Ada juga 83 penampil di panggung, ada musik, tari, teater. Dalam satu malam setidaknya ada tiga atau empat penampil,” jelasnya. (cr3/ila/mg1)