SLEMAN – Publik media sosial dihebohkan kasus anak bermandikan oli bekas. Video yang viral sejak Senin pagi (30/4) ini menampilkan seorang anak berkaus biru. Latar belakang berupa bengkel diduga beralamatkan di Dusun Sangurejo, Wonokerto, Turi, Sleman.

Dalam video tersebut sang anak yang mengenakan kaus sepak bola warna biru menyiram dirinya sendiri. Anak tersebut menyiram diri dengan oli di dalam jeriken ukuran 5 liter. Meski sempat tersenyum, namun diakhir video sang anak berjibaku menyeka oli bekas di wajahnya.
Kades Wonokerto Tomon Haryo Wirosobo membenarkan peristiwa tersebut. Lokasi bengkel berada di wilayah administrasi pemerintahaannya. Sementara sang anak berkaus biru beralamatkan Bangunkerto, Turi, Sleman.

“Benar ada kejadian itu di wilayah saya. Sudah saya tegur pemilik bengkelnya. Malam harinya Minggu (29/4) keluarga anak dan pemilik bengkel telah bertemu dan selesai dengan kekeluargaan,” jelasnya.

Tomon sempat mengulik penyebab mandi oli. Berdasarkan keterangan pemilik bengkel, anak tersebut kepergok mencuri perkakas bengkel. Awalnya sang anak datang karena rantai sepeda motor miliknya putus.

Pemilik, lanjutnya, menuju sisi belakang bengkel. Saat ditinggal inilah anak tersebut mencuri perkakas berupa onderdil bekas. Kepergok, pemilik bengkel memberikan pilihan kepada anak tersebut. Pertama dilaporkan ke orang tua atau menyiram diri dengan oli bekas.

“Jadi anak itu memilih sendiri untuk menyiram dengan oli. Meski si anak ini mencuri tapi saya tidak membenarkan tindakan hukuman tersebut. Harusnya tidak boleh, cukup dilaporkan ke perangkat pemerintah saja,” sesalnya.

Tomon juga mendapatkan info anak tersebut yatim piatu. Berdasarkan informasi, keseharian sang anak tergolong bandel. Tomon menduga kenakalan anak akibat kurangnya pengawasan dari keluarga maupun lingkungan terdekat.

“Katanya sering dolan-dolan atau klitih, itu istilah dari warga. Ke depan saya akan lebih mengawasi warga saya, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujarnya.

Kapolsek Turi AKP Catur Widodo membenarkan ada info tersebut. Hanya, jajarannya belum mendapatkan laporan hingga saat ini. Meski begitu dirinya telah menugaskan jajarannya untuk melakukan penyilidikan. “Belum ada laporan masuk, tapi kami lidik untuk mencari informasi detailnya,” katanya. (dwi/ila/mg1)