SLEMAN – Aksi demonstrasi di pertigaan UIN Sunan Kalijaga berakhir kisruh. Aksi lempar batu bahkan molotov terjadi selama beberapa menit. Puncaknya perusakan pos polisi lalu lintas oleh peserta aksi.

Kapolda DIJ Brigjen Polisi Ahmad Dofiri menyayangkan aksi perusakan oleh sejumlah peserta demo. Terlihat perusakan menggunakan bom molotov yang dilemparkan ke pos polisi tersebut.

“Ada lima hingga enam yang diamankan karena melakukan perusakan. Ada sekitar tiga kali pelemparan molotov ke arah pos polisi,” jelasnya ditemui di lokasi kerusuhan, Selasa (1/5).

Dalam penyisiran sempat ditemukan molotov yang belum digunakan. Dalam pelemparan pos, salah satu molotov sempat hampir mengenai anak kecil. Inilah yang menyebabkan adanya penyerbuan oleh warga sekitar lokasi kepada peserta aksi.

Untuk menjaga kondusivitas, jajaran Polda DIJ merangksek melakukan pengamanan. Aksi ini juga untuk mencari pelaku perusakan pos polisi.

Aksi yang awalnya berbalur May Day justru berubah tema. Tuntutan aksi justru menjadi tolak pembangunan NYIA. Para peserta aksi juga terlihat melakukan aksi coret-coret baliho dan tembok. Salah satu tulisannya adalah Bunuh Sultan. Kondisi kondusif setelah pukul 18.00. Terlihat satu truk polisi keluar dari arah selatan. “Ada sekitar 30an yang diamankan,” ujar salah satu Polisi yang melakukan aksi pengamanan. (dwi/ila)