SLEMAN – Sekber Keistimewaan DIJ mengecam aksi demonstrasi yang berakhir ricuh di pertigaan UIN Sunan Kalijaga. Terlebih, ada oknum peserta aksi yang menuliskan tulisan bernada ancaman persekusi terhadap Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
Ketua Sekber Keistimewaan Widihasto Wasana Putra langsung mengeluarkan pernyataan sikap. Para anggota sekber pun langsung melakukan aksi bersih-bersih tulisan yang mengancam Sultan Jogja itu. Seperti terlihat di salah satu baliho tertulis “Bunuh Sultan”.
Menanggapi demonstrasi sekelompok gerombolan liar berujung pembakaran pos polisi dan sejumlah aksi vandalism, Sekber Keistimewaan petang tadi langsung mendatangi lokasi dan melakukan pembersihan.
“Kami langsung menyobek bagian baliho yang berisi tulisan bernada ancaman persekusi terhadap Sultan dan juga menutup dengan cat sebanyak lima titik tulisan vandalisme bernada sama di tembok pagar UIN,” ujarnya.
Sobekan baleho lantas mereka simpan sebagai bukti jika diperlukan polisi untuk penyelidikan lebih lanjut. Terkait aksi rusuh tersebut dia menyampaikan sikap yakni Mengecam aksi demonstrasi sekelompok gerombolan liar yang membuat anarkisme di Jogjakarta. Meminta aparat kepolisian menindak para pelaku. Menyerukan kepada semua pihak untuk tidak membuat aksi-aksi provokatif yang mengoyak kerukunan dan kondusifitas kamtibmas di wilayah DIJ.
“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada warga sekitar kampus UIN yang tanggap merespons aksi anarkisme gerombolan liar. Sekber Keistimewaan selalu siap menghadapi aksi-aksi sepihak yang menyerang duet kepemimpinan sah di DIY yakni Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paduka Paku Alam X,” tandasnya.
Dia juga menyerukan kepada masyarakat DIJ agar tetap solid, golong gilig guyub rukun menjaga persatuan dan kesatuan, mengedepankan toleransi, dan tetap tunduk pada supremasi hukum. (ila)