MENJADI kreatif, tidak hanya berhubungan dengan salah satu unsur seni, dan umur. Jiwa kreatif dapat tumbuh di semua individu, tanpa melihat batasan. Hal itu menjadi alasan Faber-Castell untuk terus mendorong generasi kreatif di Indonesia.

Public Relations Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Andri Kurniawan menuturkan, diawali pada 2000, Faber-Castell di Indonesia menghadirkan beragam kegiatan, dan program terkait dengan seni dan kreativitas.

Di antaranya melalui pelatihan yang dilaksanakan di tingkat sekolah, dari Sabang sampai Marauke. Dimana ribuan pengajar, tiap tahunnya ikut serta dalam beragam kegiatan berkonsep workshop guru.

“Di sini kami hadir, memberikan materi-materi sederhana, yang menarik dan ternyata dapat secara instan melahirkan kemampuan dan pola pikir, bahwa menjadi kreatif tidaklah susah,” katanya.

Harapannya, peranan para guru sebagai lini terdepan dalam pola didik, dapat menularkan kepada peserta didik. “Salah satu bentuk kegiatan yang kami hadirkan dalam workshop guru dan kegiatan lainnya, adalah dengan bentuk kegiatan menggambar dan mewarnai,” tuturnya.

Dengan menggambar, lanjutnya, juga bisa menumbuhkan kebahagian, memperbaiki kualitas kehidupan, dan mendorong kemampuan verbal dan ingatan. Tidak kalah pentingnya, kegiatan menggambar juga merupakan cara untuk meningkatkan kreativitas, yang sangat dibutuhkan usia dini, dimana dalam usia dini, merupakan usia yang sangat tepat untuk menumbuhkan keativitas.

“Di usia dini, kami juga menghadirkan perlombaan melalui lomba gambar bertaraf nasional, dengan menghadirkan wisata edukasi dengan berkunjung keluar negeri,” lanjutnya.

Faber-Castell juga berupaya secara berkelanjutan menghadirkan program dan kegiatan yang terkait dengan menggambar dan eksplorasi warna. Tidak hanya untuk usia dini, juga tingkatan dewasa dan keluarga. “Di tingkatan pelajar dan dewasa, kegiatan menggambar dengan tema-tema keseharian yang kini menjadi hal penting di generasi millineal, kami angkat menjadi topik gambar,” paparnya.

Harapannya, tidak hanya agar gambar-gambar tersebut memiliki pesan moril yang mudah untuk dicerna, juga menjadi bukti bahwa generasi saat ini dapat membuktikan dirinya melalui kegiatan positif.

“Untuk tingkatan keluarga, kami menghadirkan kegiatan “FamilyArtCompetitions”, yakni kegiatan dimana si kecil dapat membuat craft bersama keluarga. Sebuah kegiatan yang ditujukan untuk mendorong adanya “time well spent” yang mungkin mulai terabaikan dengan tingginya aktivitas harian dan penggunaan gadget saat ini,” tuturnya.

Faber-Castell juga menghadirkan kegiatan yang terkait dengan dunia sastra. Faber-Castell optimistis, meski penggunaan teknologi sangat tinggi, menulis secara manual juga masih menjadi favorit bagi para pencintanya.

Menurutnya, kecintaan para penggiat sastra atas menulis manual ini, dapat dilihat tingginya animo yang hadir dalam setiap kegiatan perlombaan menulis cerpen yang diadakan Faber-Castell. Tidak kurang ribuan karya mengikuti perlombaan yang berhadiah jutaan rupiah tersebut.

“Bukan hanya nilai material rupiah, kami juga mengaktualisasikan seluruh karya pemenang dalam sebuah buku yang diterbitkan dan distribusikan secara profesional, dengan harapan hal ini merupakan langkah pembuka bagi mereka, untuk hadir dalam pentas dunia sastra Indonesia yang lebih besar lagi,” ungkapnya. (*/jko/mg1)