JOGJA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mendata terdapat 129 ibu hamil (bumil) dengan hari perkiraan lahir (HPL) pada masa libur Lebaran ini. Dinkes Kota Jogja sudah melakukan koordinasi dengan kader di lapangan maupun rumah sakit dan bidan terdekat. Sebab, 44 ribu bumil di antaranya berisiko tinggi.
”Hasil pendataan kami total ada 129 ibu hamil dengan HPL H-7 hingga H+7 Lebaran,” ujar Kepala Dinkes Kota Jogja dr Fita Yulia Kisworini Selasa (12/6).
Bumil dengan resiko tinggi disebabkan sejumlah faktor. Mulai mengidap penyakit tertentu hingga jarak persalinan yang terlalu dekat. Contohnya, mengidap anemia. Menurutnya, kondisi tersebut membutuhkan penanganan khusus.
”Yang di rumah kami minta juga memantau dan bersiap dibawa ke RS. Termasuk jaga-jaga untuk pendonor darah jika diperlukan,” tuturnya.
Fita mengatakan, kewaspadaan tersebut diperlukan untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi. Untuk HPL sendiri, Fita menyebut ada kemungkinan untuk maju maupun mundur dari perkiraan. Di Kota Jogja sudah disiapkan dua Puskesmas dengan pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (Poned). Yaitu, Puskesmas Jetis dan Tegalrejo. RS Pratama tetap buka selama 24 jam.
Sementara 16 Puskesmas lainnya libur lima hari, persisnya mulai Kamis hingga Senin (14-18/6). Setelah itu buka seperti biasa. “Yang jelas kami sudah siapkan antisipasi selama libur Lebaran ini,” ungkapnya.
Selain bumil, Dinkes Kota Jogja juga mewaspadai penyakit menular yang rawan merebak selama arus mudik Lebaran ini. Di antaranya, influenza. Penyakit yang ditandai dengan batuk atau pilek ini berpotensi menular dari para pemudik. Juga hepatitis akibat perilaku jajan di tempat makan yang tidak higienies. “Juga antraks. Karena saat Lebaran ini biasanya konsumsi daging meningkat,” tuturnya.
Pada bagian lain, Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi meminta selama masa angkutan Lebaran 2018 layanan kegawatdaruratan melalui Public Safety Center (PSC) 119 tetap dapat diakses seperti hari biasa.
”Untuk memberikan layanan kepada pemudik atau wisatawan yang datang ke Jogja,” katanya. (pra/zam/ong)