SLEMAN-Pasca anjuran HB X, menurut Ketua Paguyuban Masyarakat Kinahrejo Badiman, Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) sepakat libur dari 23 hingga 25 Juni. Sejatinya anjuran itu tidak berlaku untuk objek wisata. Hanya saja tidak beroperasinya jip wisata berdampak langsung pada kunjungan wisatawan.
”Dampaknya ke ekonomi warga yang bergantung pada wisata. Pasti roda perekonomian berhenti, mungkin untuk menyambung hidup pakai uang tabungan dulu. Kalau jumlah pedagang sampai ratusan,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Huntap Karang Kendal, Umbulhajo, Cangkringan.
Selain kecelakaan, Badiman menduga penurunan juga imbas dari status Gunung Merapi. Ter-catat hingga saat ini BPPTKG Jogjakarta belum menurunkan status dari level Waspada. Kon-disi ini telah berlangsung satu bulan pasca erupsi 11 Mei.
”Tahun ini untuk musim Lebaran turun sampai 50 persen karena status Merapi masih Waspada. Masih ditambah adanya peristiwa itu (kecelakaan) dan berhentinya operasional kendaraan wisata,” katanya.(dwi/laz/ong)