JOGJA-Berawal dari kacamata yang rusak dan melihat banyaknya limbah kayu yang berserakan di lingkungan kerjanya, Aneng Septi Pramudi, mencoba untuk berkreasi membuat kacamata berbingkai kayu.

Dia hanya dari memanfaatkan limbah lembaran kayu mengubahnya menjadi produk yang bernilai cukup tinggi. Dari limbah kayu itu dia membuat menjadi kacamata yang menjadi tren gaya hidup di kalangan anak muda. Di rumah produksinya di Mergangsan Lor, Wirogunan, Jogja dia me-nyelesaikan berbagai bentuk kacamata kayu pesanan.

Kacamata kayu dengan merek dagang Mata Kayu itu dibuat dengan bahan kayu mahoni, sono keling, dan songke. Untuk membuat bingkai kacamata berbahan dasar kayu ini tiga lembar kayu tipis dijadikan satu untuk dilengkungkan dengan cara di press. Setelah itu baru dimal, sesuai dengan bentuk kacamata pemesan.

”Kacamata kayu ini kami dikerjakan dengan penuh ketelitian agar hasilnya halus, presisi dan bila dipakai nyaman tidak terlalu berat,’’ jelas Aneng.

Tiddak hanya kacamata berlensa gelap saja, Aneng pun menerima pesanan kacamata baca dengan bingkai kayu. Namun, untuk jenis ini dibatasi dengan ukuran lensa tidak lebih dari min 2. Harga termurah untuk kacamata kayu produksi mata kayu ini Rp 500 ribu sudah dilengkapi dengan box kayu sebagai tempatnya dan grafir nama di bingkai kacamatanya.

Kendatipun baru berjalan dua tahun terakhir ini kacamata kayu buatan Aneng, sudah dipasarkan hingga ke Kalimantan dan Jawa Timur. Bahkan, belum lama ini dibawa ke Barcelona Spanyol untuk ajang free style BMX. (sky/din/ong)