SLEMAN – Salah satu penyebab radikalisme adalah rendahnya tingkat pendidikan warga. Mereka yang tidak dibekali pemahaman tentang pendidikan kewarganegaraan dan bela negara rentan terdoktrin paham radikalisme.

Hal tersebut disampaikan oleh Dirbinmas Polda DIJ Kombespol Rudi Heru Susanto dalam ceramah bela negara untuk mahasiswa baru UPNVY.

“Adik-adik yang baru saja memulai pendidikan di perguruan tinggi harus serius dan berlomba-lomba dalam mewujudkan prestasi. Ketika kalian fokus pada pendidikannya, tidak akan ada celah untuk masuknya radikalisme ini,” ujar Rudi di hadapan 2.881 mahasiswa baru UPNVY.

Selain rendahnya tingkat pendidikan, Rudi menyampaikan penyebab lain lahirnya radikalisme. Seperti tingkat kemiskinan yang semakin tinggi, pemahaman agama yang sempit terhadap agama yang dianut, ingin mendirikan ideologi negara agama, dan meningkatnya ujaran kebencian.

“Dari hasil survei, pemahaman agama yang sepenggal-sepenggal menyumbang persentase paling banyak sekitar 32 persen, ini sangat berkaitan dengan pendidikan yang rendah sehingga tidak bisa memahami agama dengan benar,” ungkap Rudi.

Dia berpesan kepada mahasiswa baru agar turut serta dalam menangkal radikalisme, terorisme, narkoba, dan antipancasila mulai dari diri sendiri. Caranya, dengan menolak apapun yang mengarah ke hal-hal tersebut.

Menurutnya sebagai kampus bela negara UPNVY mempunyai peran besar dalam mendidik mahasiswanya agar terhindar dari paham-paham yang memecah belah bangsa Indonesia.

“Salah satu nilai bela negara adalah meyakini Pancasila sebagai ideologi negara yang tidak bisa digadaikan dengan apapun. Sebagai generasi milineal mahasiswa bisa menjadikan Pancasila ini sebagai alat pemersatu dan senjata untuk menangkal radikalisme tersebut,” tuturnya.

Ceramah Bela Negara tersebut merupakan satu rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKKBN) TA 2018/2019.

Sebelumnya dalam upacara pembukaan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Singgih Saptono menyampaikan kepada mahasiswa baru agar mengikuti semua materi PKKBN hingga usai.

Dalam kegiatan tersebut juga digelar atraksi terjun payung dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) DIJ dan Sidang Senat Terbuka di Auditorium.

Tiga altet FASI yaitu Paulus Mujiyono yang juga alumni Fakultas Ekonomi UPN tahun 1987, Mukri Anggota Denhanud Paskas TNI AU, dan POM TNI AU Lanud Adisutjipto R. Yudiana diterbangkan dengan menggunakan Helicopter Colibri dari Skadron Udara-7 Lanud Kalijati Subang. (ita/ila)