SLEMAN – Kubah lava baru Gunung Merapi menunjukkan pertumbuhan signifikan. Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta terbaru, per 22 Agustus, volume kubah lava mencapai 18 ribu meter kubik. Pertumbuhan per hari mencapai 4.600 meter kubik per hari.
Perbandingan data 21 Agustus, volume kubah lava mencapai 14 ribu meter kubik. Sementara pertumbuhan per hari 1.500 meter kubik per hari. Volume kubah lava diprediksi akan terus bertambah seiring aktivitas dapur magma.
“Pertumbuhan kubah lava masih dikategorikan rendah. Untuk saat ini keberadaan kubah lava masih tergolong stabil. Status gunung juga masih dalam level Waspada,” jelas Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso, Kamis (23/8).
BPPTKG Jogjakarta, lanjutnya, terus mengawasi pertumbuhan tersebut. Langkah antisipasi telah dilakukan dengan menetapkan zona radius aman. Warga maupun pendaki dilarang mendekati puncak Gunung Merapi dalam radius tiga kilometer.
Guna memantau, jajarannya terus berkoordinasi dengan instansi terkait. Informasi juga diberikan langsung kepada warga sekitar lereng Gunung Merapi. Memanfaatkan radio panggil maupun peran sosial media.
“Anjuran masih sama, radius aman tiga kilometer. Kami juga berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Jogjakarta terkait jalur pendakian Selo, Boyolali dan Sapuangin, Klaten. Menyiagakan pos untuk mengawasi warga maupun pendaki,” ujarnya.
BPPTKG juga menyiagakan CCTV untuk memantau aktivitas di Puncak Gunung Merapi. Dari pengamatan visual memang terjadi perubahan volume dari hari ke hari. CCTV juga terpasang di area bawah seperti kawasan Pasar Bubrah. (dwi/ila)