PURWOREJO – Satu kursi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purworejo lowong sepeninggal H Munawir meninggal dunia Sabtu malam (25/8). Fraksi Golkar baru akan melakukan pengisian kursi itu setelah penggantian antarwaktu (PAW).

Ketua Fraksi Partai Golkar Sutardi mengungkapkan, pihaknya memang tidak akan menunggu lama untuk mengusulkan adanya PAW. Hal itu dikarenakan, saat ini merupakan tahun politik sehingga seluruh anggota yang ada di DPRD Purworejo harus solid.

“Kami memang tengah berduka atas meninggalkan H Munawir yang menjadi salah satu wakil ketua dewan. Tapi terus terang kami juga harus bergerak cepat agar kursi yang ditinggalkan bisa segera diisi,” kata Sutardi, Senin (27/8).

Dikatakan, fraksinya memang tengah mengodok surat ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Purworejo tentang kekosongan kursi itu. Rencananya surat akan diserahkan pada Rabu besok (29/8). Dia berharap, dari DPD akan segera menentukan siapa yang akan menggantikan posisi Munawir di DPRD Purworejo.

“Saat ini kami tengah ngreng-rengi (merancang, Red) surat ke DPD. Isinya tentang pergantian antar waktu,” jelas Sutardi. Menurutnya, Munawir merupakan wakil dari Partai Golkar di DPRD Purworejo yang terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) 4 meliputi Kecamatan Kutoarjo, Grabag, dan Butuh. Dari dapil itu Golkar menempatkan dua orang anggotanya, Munawir dan Yaminah.

“Penggantian antarwaktu biasanya ditentukan dari urutan perolehan suara terbanyak,” tambah Sutardi. Disinggung waktu penentuan wakil ketua nantinya, Sutardi mengungkapkan pihaknya juga tidak akan lama-lama.

Setidanya setelah proses PAW selesai langsung akan ditentukan siapa yang akan duduk di kursi Wakil Ketua DPRD Purworejo. “Setelah semuanya lengkap nanti kita baru ngrembug siapa yang akan didudukkan di wakil ketua di internal fraksi,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua KPU Purworejo Dulrokhim mengatakan, proses PAW tidak menjadi ranahnya. Pihaknya hanya memfasilitasi jika dibutuhkan data atau informasi pendukung. “Penentuan siapa yang akan menggantikan itu ada di partai yang bersangkutan,” jelas Dulrokhim.

Terkait meninggalnya Munawir, salah satu pengurus Partai Golkar Purworejo Kelik Susilo Ardani mengatakan H Munawir memang sempat mendapatkan beberapa kali perawatan. Dan saat perawatan terakhir di RSUP Sardjito Jogjakarta, kesehatannya memburuk dan kemudian meninggal dunia.

“Beliau mengalami sesak nafas dalam beberapa waktu. Sebelum dibawa ke Sardjito, sebenarnya sempat dirawat di Panti Rapih Jogja dan diperkenankan pulang. Tapi hanya semalam di rumah, penyakitnya kambuh dan langsung dibawa ke Sardjito,” kata Kelik. (udi/laz/mg1)