KULONPROGO – Masyarakat Dusun Jambon, Donomulyo, Nanggulan, Kulonprogo baru saja menggelar gelar adat tradisi nguras Sendang Ponces.
Kegiatan nguras sendang itu dikemas dalam atraksi pariwisata yang dilakukan pada Jumat (20/9).
Acara diadakan sejak sore hingga malam hari. “Acara adat diawali dengan kepungan Suran bertepatan dengan 10 Sura berdasarkan perhitungan penanggalan Tahun Jawa,” ujar Anggota Komisi B DPRD DIY Nunung Ida Mundarsih yang ikut hadir di lokasi.
Nunung mengatakan, adat nguras Sendang Ponces merupakan tradisi turun temurun yang dijaga, dipertahankan dan dilestarikan warga Jambon. “Tidak sekalipun warga meninggalkannya,” ujar politisi yang bermukim di Nanggulan ini.
Dalam acara Kepungan Suran itu warga membawa sejumlah uba rampe seperti nasi, ayam ingkung, pisang raja dan lainnya ke lokasi. Mereka berkumpul di sekitar sendang. Pemuka desa memimpin ritual doa sebagai ungkapan syukur kepada Allah.
“Sendang Ponces bisa memenuhi kebutuhan air warga satu pedukuhan meski musim kemarau. Airnya tak pernah kering,” katanya.
Di sekitar lokasi juga dipasang papan bertuliskan Sumur Ponces sebagai mata air sumber kehidupan. “Air sendang menjadi sumber kehidupan dan penghidupan,” ingatnya.
Malam harinya setelah ritual nguras sendang dilanjutkan dengan atraksi budaya pagelaran wayang semalam suntuk. Acara yang mendapatkan dukungan Dinas Pariwisata DIY menampilkan dalang Ki Sabirin dengan lakon Bimo Suci.
Nunung berharap dengan atraksi pariwisata itu dapat mendorong masyarakat mencintai adat dan seni tradisi. Muaranya kegiatan itu bisa memacu gairah masyarakat mengembangkan potensi pariwisata di Nanggulan.
“Acara Nguras Sendang Ponces bisa menjadi destinasi wisata di Kulonprogo,” sambung Nunung. (kus)