JOGJA – Mendekatkan dengan remaja, Wardah mengadakan kegiatan Wardah Bright Days. Kegiatan itu merupakan salah satu campaign yang bertujuan untuk mengedukasi remaja-remaja baik mahasiswi dan siswi di seluruh Indonesia untuk mengetahui pentingnya merawat kulit, peduli akan penampilan sehari-hari, serta berbagi mengenai pentingnya penampilan untuk persiapan di masa depan.

Wardah Bright Days Campus Roadshow di Jogjakarta diselenggarakan di PKKH UGM pada tanggal 9-10 Oktober 2018.

Business Development Manager Jogjakarta Dina Nilam mengatakan rangkaian acara Wardah Bright Days ini terdiri dari intimate inspiring talkshow yang akan menghadirkan dokter aktivis wecare.id Mesty Ario Tedjo, Kiara Leswara, pskolog dan spoke person Wardah Analisa Widyaningrum, Chiki Fawzi dan Hanggini.

“Lalu terdapat wardah experience booth, bazaar multi product, dan guest star performing dari HIVI,” katanya kepada Radar Jogja, Selasa (9/10).

Wardah Bright Days Campus Roadshow yang diselenggarakan di PKKH UGM Jogjakarta menyediakan fasilitas untuk para pengunjung agar bisa memanjakan dan merawat diri melalui booth yang menyediakan skin check, hair check, hair wash, face wash dan makeup on the spot.

“Selain itu para pengunjung bisa mengikuti games dan Wardah fashion journey: fashion show yang akan menampilkan beberapa koleksi pakaian dari tenant yang ikut serta meramaikan acara ini,” imbuhnya.

Dalam acara skin care talkshow menghadirkan narasumber dokter spesialis kulit Dr. Listya Paramita Sp. KK, beauty influencer Kiara Leswara dan Business Development Manager Wardah Dina Nilam Wulandari.

Dina mengatakan, Wardah Bright Days merupakan campaign edukasi untuk remaja agar terus merawat kulit dan menggali potensi diri. Memperbaiki penampilan dan juga persiapan di masa depan. Sedangkan dari sisi produk, Wardah mengusung perfect bright series. Yaitu pelembab dan perlindungan sinar matahari.

“Mulai sekarang bisa mulai sadar bahaya UV dan radikal bebas. Harapannya setelah ini temen-temen bisa lebih aware dengan wajah,” harapnya.

Sedangkan Dr. Mita mengatakan, merawat kulit disesuaikan dengan preference masing-masing. Yang biasa dilakukanya adalah memberikan wawasan. Terutama bagi mereka yang bertemu dengan orang banyak. “Merawat kulit kalau dilakukan sejak remaja tidak ribet. Hasilnya juga berbeda antara remaja yang rutin melakukan perawatan dan yang tidak rutin setelah 5 atau 10 tahun,” bebernya. (riz/pra/zl/mo2)